TRIBUNNEWS.COM – Berikut berita populer internasional sehari terakhir.
TribuneNews merangkum sejumlah berita yang banyak dibaca di saluran internasional.
Bermula dari pemberitaan Hizbullah yang membakar pemukiman Kiryat Shamo.
Kiryat Shmona adalah pemukiman paling menonjol di perbatasan antara pendudukan Israel dan Lebanon selatan.
Kemudian seorang jenderal IDF menyatakan keraguannya untuk memerangi pasukan Hizbullah di Lebanon.
Di sisi lain, Komando Umum Angkatan Darat Yordania – Tentara Arab mengantisipasi rumor yang berkembang mengenai sejumlah penerbangan pesawat tempur Royal Jordanian Air Force dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah jet tempur dikabarkan terlihat terbang di atas sektor barat Amman pada Senin (3/6/2024) di tengah berkecamuknya perang di Gaza.
Namun juru bicara resmi Angkatan Darat Yordania – Angkatan Darat Arab mengumumkan bahwa sejumlah jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Yordania tidak terbang untuk persiapan konflik di wilayah tetangga negara mereka.
Penerbangan itu untuk persiapan perayaan Perayaan Perak Yang Mulia Raja Abdullah II atau lebih dikenal dengan Jubilee Perak, kata pernyataan itu.
Pasalnya pemberitaan keretakan hubungan Amerika Serikat (AS) dan Israel terus berkembang.
Berikut berita populer internasional yang dirangkum TribuneNews sehari terakhir: 1. Hizbullah Bakar Kiryat Shamona
Kebakaran besar terjadi di pemukiman Kiryat Shamona akibat serangan besar baru-baru ini yang dilakukan kelompok teroris Hizbullah, Lebanon.
Kiryat Shmona adalah pemukiman paling menonjol di perbatasan antara pendudukan Israel dan Lebanon selatan.
Banyaknya serangan roket dan roket, didukung oleh cuaca dan suhu yang tinggi, juga turut menyebabkan kerusakan dan meluasnya api yang dengan cepat menyebar di wilayah tersebut.
Selain Kiryat Shamona, serangan roket Hizbullah juga membakar 1.000 hektar lahan di Israel, Al Mayadeen melaporkan.
Daerah yang terkena dampak kebakaran termasuk Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel dan kota-kota sekitarnya.
Foto bergerak menunjukkan bagaimana api dengan cepat melahap pepohonan dan bangunan di sekitarnya.
Militer Israel (IDF) melaporkan puluhan orang, termasuk tentara, dirawat di rumah sakit akibat kebakaran tersebut. Tujuh tentara tewas.
Berikutnya>>> 2. Jenderal IDF: Serangan oleh 6 Front Pertempuran tank Tentara Israel (IDF) mendekati serangan besar mereka di Rafah, Gaza selatan. Israel menganggap Rafah sebagai benteng terakhir gerakan Hamas di Jalur Gaza, yang juga menjadi rumah bagi jutaan pengungsi. (di balik layar)
Seorang jenderal militer Israel di pasukan cadangan memperingatkan “ketidakmampuan pasukan pendudukan Israel untuk melawan potensi perang regional di wilayah tersebut,” mengacu pada eskalasi gerakan perlawanan Hizbullah yang sedang berlangsung di Lebanon.
Ia juga menyoroti penolakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap kesepakatan pertukaran tahanan dengan gerakan perlawanan Hamas di Gaza.
Dalam sebuah artikel di surat kabar Maariv, Jenderal Cadangan Yitzhak Brik mengatakan: “Israel telah kalah perang di front Gaza dengan Hamas, sebagian karena terkikisnya pasukan darat kami selama 20 tahun terakhir.”
Bric – yang menyebut Israel sebagai “nabi murka” karena prediksinya mengenai serangan 7 Oktober – percaya bahwa “Israel tidak siap menghadapi perang regional yang bisa meletus karena eskalasi terus-menerus dengan Hizbullah di Lebanon”.
Sekadar diketahui, konfrontasi dengan Hizbullah terjadi karena pertahanan tentara melawan perlawanan milisi Palestina, Hamas CS, terhadap serangan Israel di Gaza.
Berikutnya>>> 3. Jet tempur air liur di atas Yordania Angkatan Bersenjata Yordania (JAF) – Tentara Arab pada Kamis (30/5/2024) kembali meluncurkan bantuan kemanusiaan dan makanan sebanyak 3 kali di sejumlah lokasi di Jalur Gaza bagian selatan. Ini merupakan penerjunan udara ke-100 yang dilakukan Yordania sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023. (JN/Tangkapan Layar)
Komando Umum Angkatan Darat Yordania – Tentara Arab menantikan rumor yang berkembang mengenai sejumlah penerbangan pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan Yordania dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah jet tempur dikabarkan terlihat terbang di atas sektor barat Amman pada Senin (3/6/2024) di tengah berkecamuknya perang di Gaza.
Namun, juru bicara resmi Angkatan Darat Yordania – Angkatan Darat Arab mengumumkan bahwa sejumlah jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Yordania tidak terbang untuk persiapan konflik di wilayah tetangga negara mereka.
Penerbangan itu untuk persiapan perayaan Perayaan Perak Yang Mulia Raja Abdullah II atau lebih dikenal dengan Jubilee Perak, kata pernyataan itu.
Angkatan Udara Kerajaan Yordania berpartisipasi dalam perayaan tersebut dengan sejumlah pertunjukan udara dengan jet tempur mereka.
Pernyataan tersebut meminta warga untuk tidak menyebarkan rumor yang dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan mengandalkan sumber terpercaya untuk mendapatkan informasi akurat, tulis laporan JN, seperti dikutip Selasa (4/6/2024).
Berikutnya>>> 4. Pasukan Radwan bersiaga di perbatasan Pasukan elit Radwan Hizbullah sedang bersiap untuk merespons pembunuhan komandan senior unit mereka, Jawad al-Taweel. Salah satu kekhawatirannya adalah tentara Radwan akan menjalankan misi untuk menyerang Israel, yang mengakibatkan perang front kedua di Israel. IDF dikenal menyerang Gaza untuk menghancurkan Hamas. (i24)
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, bereaksi terhadap berita bahwa pasukan Israel sedang bersiap menyerang Lebanon untuk memukul mundur gerakan perlawanan dari perbatasan.
“Jika Israel ingin memulai perang habis-habisan, kami siap melakukannya,” kata Qasim.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Qassem mengatakan bahwa “perpanjangan perang Israel di Lebanon akan menyebabkan kehancuran, kehancuran, dan pengungsian di Israel.”
Sejauh ini, konfrontasi antara Hizbullah dan pasukan Israel (IDF) hanya terjadi di seberang perbatasan.
Namun demikian, jet tempur Israel sering terbang ke wilayah selatan Lebanon untuk mengebom apa yang mereka gambarkan sebagai sasaran strategis milisi Hizbullah.
Israel baru-baru ini merasa kesal dengan serangan Hizbullah dan mengatakan akan melancarkan invasi ke Lebanon.
Qasim menjawab: “Keputusan kami bukanlah untuk memperluas perang, namun jika hal ini dipaksakan kepada kami, kami akan berperang.”
Berikutnya>>> 5. Keretakan AS-Israel Angkat Kolase Foto Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) (TribuneNews/AFP Collage)
Perselisihan AS-Israel semakin intensif ketika Washington meminta dukungan DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza.
Sejak Oktober, Washington telah memveto beberapa resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata permanen.
Washington mengatakan pada 3 Juni bahwa mereka ingin Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pekan lalu.
Rancangan resolusi tersebut meminta Hamas untuk sepenuhnya menerima usulan gencatan senjata dan melaksanakan ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa syarat.
Dan juga menekankan “pentingnya para pihak menghormati ketentuan perjanjian yang disepakati dengan tujuan mewujudkan perdamaian.” Penghentian permusuhan secara permanen,” menurut salinan yang dilihat oleh Reuters.
Selanjutnya >>>
(TribuneNews.com)