TribuneNews.com, Turki – Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan (Zulhas) mengatakan ada beberapa poin yang muncul dari diskusi saat kunjungan eksekutif ke Turki.
Poin-poin yang dimaksud merupakan hasil pertemuan bilateral dengan beberapa negara seperti Indonesia, Turki, Nigeria, Mesir, pertemuan G8 dan pertemuan ketiga negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (TPS-OIC).
Terkait pertemuan bilateral dengan Turki, ia mengatakan banyak hasil pertemuan yang dibahas, seperti nilai perdagangan, pembelian alutsista, dan investasi pengembangan ibu kota Indonesia.
“Kami memiliki kesamaan pandangan bahwa standar perdagangan bilateral masih belum sempurna dan masih dapat ditingkatkan.” Seperti yang dikatakan Gulhaas
“Turki menyambut baik usulan Indonesia mengenai kerja sama pertahanan dan pembelian alutsista. Turki menyambut baik ajakan Indonesia untuk berinvestasi dalam pengembangan ibu kota Indonesia,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, dalam pertemuan bilateral dengan Türkiye, negara menyetujui proposal kerja sama di bidang sertifikasi halal antara kedua negara.
Ia mengatakan, “Turki telah mengusulkan kerja sama di bidang sertifikasi halal, baik dalam kerangka bilateral maupun dalam kerangka Organisasi Kerjasama Islam. Kami berharap akan ada lebih banyak penerbangan langsung untuk mendorong interaksi komersial, kunjungan wisatawan, dan peningkatan. berdagang.”
Hasil pertemuan bilateral dengan Nigeria
Sementara itu, mengenai hasil pertemuan bilateral dengan Nigeria, ia mengatakan ada beberapa poin kesepakatan yang telah dicapai. Gullhus yang juga menjabat Ketua Umum PAN mencontohkan, kesepakatan untuk mendorong kerja sama perdagangan melalui perjanjian perdagangan preferensial yang lebih mudah dilaksanakan.
Menariknya, Gulhaas dalam kesempatan itu mengatakan Nigeria telah mengundang Indonesia untuk berinvestasi di negara tersebut. Zollhaas menilai ajakan investasi tersebut dapat meningkatkan hubungan dagang kedua negara.
Oleh karena itu, Gulhaas mengatakan Indonesia akan melakukan kunjungan dagang ke Nigeria untuk berpartisipasi dalam dunia usaha.
“Nigeria meminta Indonesia untuk meningkatkan hubungan investasi dan perdagangan. Banyak perusahaan Indonesia yang terkenal di Indonesia, seperti Indofood yang merupakan eksportir pangan terbesar di Nigeria,” ujarnya.
Hasil pertemuan bilateral dengan Mesir
Gulhaas mengatakan, khususnya bagi Mesir, Indonesia menyampaikan keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina. Untuk itu, ia mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk mengatasi krisis kemanusiaan.
Dia menambahkan, “Menyeru Mesir untuk memperkuat kerja sama dalam Organisasi Kerja Sama Islam dan menjadikan organisasi tersebut bintang yang semakin kuat.”
Dalam kunjungan tersebut, beliau mencatat bahwa pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap pengumuman informal pertemuan G8. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan perdagangan intra-G8 hingga 10 persen dari total perdagangan negara-negara berkembang G8.
“Kami menyambut baik pertemuan Komite Perdagangan Bersama (JTC) dan Forum Bisnis yang akan diadakan di Jakarta pada Juli 2024,” ujarnya. “Usulan proyek percontohan perdagangan ekspor besar antara kedua negara, misalnya kontra-perdagangan antar kelapa sawit minyak dan natrium klorida fosfat,” ujarnya.
Hasil pertemuan informal H-8
Selain tiga hal di atas, ada pula hasil pertemuan informal G8. Dikatakannya, RI mendukung upaya peningkatan perdagangan intra-D-8 untuk mencapai tujuan 10% dari total perdagangan D-8 dengan dunia.
“Kami mengumumkan bahwa Indonesia telah mulai melaksanakan Perjanjian Perdagangan Preferensial D-8 mulai tanggal 1 Juni 2024. Negara-negara anggota yang telah memulai penerapannya adalah Turki, Iran, Malaysia, dan Bangladesh kemitraan ekonomi komprehensif. Penandatanganan protokol mekanisme penyelesaian,” kata Gullhus.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah lokakarya peningkatan kapasitas dan implementasi perjanjian perdagangan preferensial D-8.
“Indonesia, Turki dan Mesir akan mengadakan lokakarya peningkatan kapasitas dengan sektor kepabeanan untuk memfasilitasi implementasi Perjanjian Perdagangan Preferensi Negara Berkembang G8. “Untuk mendukung upaya negara-negara berkembang G8 dalam memfasilitasi pertukaran atau pertukaran antar anggota G8 sebagai alternatif alat pembayaran dan meningkatkan perdagangan,” ujarnya.
Hasil tidak resmi MM TNC TPS-OIC ke-3
Dalam pertemuan bilateral dengan Mesir, Zollhaas tak hanya menyampaikan keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan di Palestina. Namun hal serupa juga disampaikannya pada pertemuan informal pertemuan ketiga TPS-OIC OKI di Turki.
Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa Indonesia mendukung penuh perdamaian di Palestina. Indonesia juga menegaskan siap memberikan bantuan medis kepada pasukan penjaga perdamaian jika PBB mengizinkannya.
– Menyampaikan dukungan Indonesia terhadap Palestina dan mengutuk agresi Israel terhadap rakyat Palestina. Gulhaas menjelaskan: “Mengumumkan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan medis kepada pasukan penjaga perdamaian jika PBB mengizinkannya.”
Dalam kesempatan itu, Gullhas menyampaikan bahwa Indonesia telah mengusulkan kemungkinan perluasan sistem preferensi perdagangan OKI sehingga dapat memberikan peningkatan perdagangan yang signifikan.
“Indonesia mengusulkan untuk memperluas sistem preferensi perdagangan OKI menjadi perjanjian yang komprehensif atau mendekati komprehensif untuk mencapai peningkatan perdagangan yang signifikan,” kata Gulhaas.