Usai hasil buruk yang didapat tim asuhan Garud Muda di Toulon Cup, Indira Jaffrey mengaku mendapat hikmah besar.
Reporter Tribunnews.com, Abdul Majeed melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Indonesia U-19 sudah lolos ke Piala Toulon 2024 yang digelar di Prancis.
Kali ini tim asuhan Indira Jaffrey harus pulang tanpa gol.
Donnie Tree Pamingkas dkk. Empat kekalahan, Ukraina 3-0, Panama 4-0, Jepang 4-1, dan Italia 1-0.
Meski demikian, Indira Jaffrey mencatat banyak pelajaran penting yang didapat timnya setelah mengikuti turnamen tersebut.
Salah satunya dengan menerapkan gaya permainan yang memberikan tekanan intens pada zona pertahanan lawan.
“Pertama-tama, kami punya lawan yang memberikan lapangan yang sangat luar biasa. Kami tahu ada tren yang berkembang di sepak bola saat ini,” kata Indira Jaffrey, Senin (1/7/2024) di Stadion Madia, Said di Sinyan, Jakarta.
“Karena semua tim menekan dan pada akhirnya kami mengubah game plan dengan bermain lebih direct,” sambungnya.
Kini pembelajaran dari Piala Toulon 2024 akan dinilai Indira Sajfri jelang Piala AFF U-19 di Surabaya pada 17 hingga 29 Juli 2024.
Pelatih yang bermarkas di Manang itu juga berharap pemainnya kuat untuk mencapai target Piala AFF U-19.
Selain itu, selain persiapan menghadapi Piala AFF U-19, Tim Muda Garuda juga akan berlaga di Kejuaraan Asia U-20 yang tergabung di Grup F bersama Yaman, Timor Leste, dan Maladewa.
Semifinal Piala Asia U-20 akan digelar pada 25 September.
Untuk memperkuat tim, Indira Jaffrey akan mencari pemain-pemain lawas yang dipastikan berkualitas.
Seperti diketahui, Janis Raven saat ini menjadi satu-satunya sosok yang berdedikasi dan memperkuat tim Garuda di Piala AFF U-19 2924.
“Kita sudah banyak mengawasi pemain (etnis), tapi itu tidak mudah, apalagi dari usia muda. Tidak mudah baginya untuk mengubah kewarganegaraannya. Karena ada persepsi bahwa saya seorang pelatih, definisinya tidak bisa diabaikan kualitas.”
“Kecuali dia pemain senior dengan banyak caps, kita mungkin akan segera mengetahui apakah dia pemain bagus.” Namun jika Anda berusia 18 tahun, Anda harus berhati-hati.”
Tapi kami menyebutkan nama semua pemain yang saya temui di Belanda. Saya berbicara dengan PSSI. PSSI akan menyelidikinya nanti. Pertama, PSSI mengejar balapannya sendiri karena saya juga mendengar ada yang sesuai UU 12 Tahun 2006 dan tidak sesuai aturan FIFA. Makanya tim PSSI sedang mendalami apakah bisa atau tidak, tapi dari segi teknis, saya sudah diberi beberapa nama untuk maju, ”pungkasnya.