TRIBUNNEWS.COM – Situasi pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza masih misterius atau tidak diketahui.
Al-Awast, media Arab Saudi yang berbasis di Inggris, mengklaim hanya dua atau tiga orang yang mengetahui kondisi Sinwar.
Dalam pemberitaannya, Rabu (3/7/2024), media menyebut Sinwar masih bisa berkomunikasi dengan anggota Hamas lainnya meski keberadaannya dirahasiakan.
Pejabat Hamas mengatakan Sinwar mengetahui semua masalah yang dibahas dalam perundingan gencatan senjata di Gaza.
Sinwar juga diminta mempertimbangkan dan mengomentari setiap usulan yang diajukan.
“Dia juga berkonsultasi dengan para pemimpin Hamas di luar negeri dalam berbagai cara, dan setelah putra Ismail Hanih terbunuh dalam serangan IDF bulan lalu, Sinwar memintanya untuk mendukungnya,” Yedioth Ahronoth, seorang pejabat Hamas, mengatakan kepada Al-Awast.
Hamas tidak menjelaskan apakah Sinwar melakukan kontak langsung dengan anggota senior Hamas lainnya.
“Hanya dua atau tiga orang yang mengetahui keberadaannya, membantunya berkomunikasi dengan orang lain, dan memenuhi kebutuhannya,” lapor al-Awast.
Hamas juga belum memastikan apakah Sinwar masih hidup atau selamat dari upaya pembunuhan Israel.
Selain itu, Hamas belum mengungkapkan apakah tentara Israel mengakses tempat persembunyiannya.
Hamas belum mengatakan apakah Sinwar saat ini bersembunyi di atas tanah atau di bawah tanah.
“Pasukan pendudukan (Israel) gagal menemukan pemimpin tertinggi Hamas, namun mencoba membunuh beberapa dari mereka. Beberapa terluka dan beberapa melarikan diri tanpa cedera,” kata seorang pejabat Hamas.
Laporan Al-Awast ini bukanlah laporan pertama Sinwar yang terus melakukan pembicaraan dengan anggota senior Hamas.
Bulan lalu, The Wall Street Journal, salah satu media besar di Amerika Serikat, merilis sejumlah percakapan atau pesan dari Cinver. Diduga dia keluar dari persembunyiannya
April lalu, Sinwar dikabarkan sudah keluar dari persembunyiannya selama beberapa waktu.
Sinwar juga dikenal dengan berjalan atau menginjak jalanan Gaza.
Laporan tersebut didasarkan pada kesaksian seorang pejabat Hamas kepada surat kabar al-Arabi al-Jadid yang berbasis di London.
Pejabat tersebut membantah klaim Israel bahwa Sinwar telah memutuskan kontak dengan pejabat Hamas lainnya.
Dia mengklaim Sinwar bertemu dengan pejuang Hamas dan memeriksa lokasi bentrokan antara Hamas dan IDF.
Israel mengatakan hal terpenting untuk menyingkirkan Hamas adalah menyingkirkan Sinwar.
Para pejabat Israel mengklaim bahwa Sinwar terpaksa bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah Hamas di Gaza. Mereka mengatakan Sinwar terpisah dari anggota Hamas.
Di sisi lain, sumber Hamas mengatakan bahwa Sinwar “secara efektif memimpin pergerakan darat”.
“Baru saja memeriksa area di mana terjadi bentrokan antara Hamas dan pasukan pendudukan, dan menemukan banyak pejuang Hamas di darat, bukan di terowongan,” kata sumber tersebut.
“Dalam diskusi baru-baru ini antara para pemimpin internal dan eksternal gerakan tersebut, Sinwar memberi pengarahan kepada para pemimpin eksternal mengenai situasi demonstrasi di Gaza.”
Sumber mengklaim bahwa pembicaraan tersebut berlangsung di rumah para pemimpin Hamas.
Channel 13 mengutip al-Arabi al-Zadeed.
Meskipun terjadi perang, Sinwar tidak lepas dari kenyataan, namun melanjutkan pekerjaannya sebagai pemimpin di lapangan. Sumber tersebut mengatakan, “Pernyataan bahwa dia diisolasi di dalam terowongan, tidak ada tambahan dari klaim [Perdana Menteri Israel] Netanyahu.” memuaskan Israel dan sekutunya, ” kata sumber itu.
(Berita Tribune/Februari)