Penjelasan Apa Itu Asian Value, Ini Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Dunia media sosial ramai memperdebatkan istilah Asian Value.

Dua kata ini awalnya menjadi pembahasan isu politik di sebuah podcast.

Host Ariputra memberikan pendapatnya tentang keluarga politik.

Hadir sebagai bintang tamu di podcast, Panji Pragivaksono.

Menurut Aryaputra, politik keluarga itu sah, disebut juga hak warga negara.

Saat ditanya lebih detail Panji Pragivaksin apakah setuju dengan dinasti politik, Ariputra mengatakan dinasti adalah nilai-nilai Asia.

Ari juga mengatakan, politik keluarga adalah “hak asasi manusia” yakni hak asasi manusia.

Lantas, apa sebenarnya arti dari kata nilai Asia Ariputra?

Di bawah ini penjelasan lengkapnya.

Dikutip dari Britannica, Nilai-nilai Asia merupakan seperangkat nilai-nilai politik yang dibawa oleh politik Barat.

Nilai-nilai Asia yang berkembang di Asia Timur dan Tenggara antara lain disiplin, kerja keras, berhemat, prestasi akademik, menghargai otoritas, dan keseimbangan kebutuhan individu dan sosial.

Sedangkan nilai-nilai politik Barat seperti hak asasi manusia (HAM), demokrasi dan kapitalisme.

Nilai-nilai Asia diperkenalkan pada akhir abad ke-20 oleh banyak pemimpin negara dan cendekiawan di Asia seiring dengan perkembangan perekonomian negara-negara Asia, khususnya di Asia Timur dan Tenggara.

Nilai-nilai Barat, termasuk individualisme dan legalisme, dianggap tidak pantas oleh sebagian besar masyarakat di negara-negara Asia dan dipandang sebagai ancaman terhadap dinamisme ekonomi dan tatanan sosial.

Di kalangan orang Asia, nilai-nilai Asia sering dikaitkan dengan disiplin, kerja keras, kelembutan, prestasi akademik, keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat, serta menghormati otoritas yang berkuasa.

Namun di sisi lain, pencapaian pembangunan ekonomi seringkali digambarkan sebagai upaya menjaga kepentingan negara-negara kuat yang berkuasa di Asia. Kritik terhadap nilai-nilai Asia

A Critique of Asian Values ​​​​telah diterbitkan dalam European Journal of Humanities and Social Sciences (EJ-SOCIAL) dengan judul Corruption and Asian Values: A Cultural Approach to Understanding Corruption in Asian Societies. 

Penelitian yang dihimpun Juniority dan Randy Weeravan mengkritisi nilai-nilai Asia atau Asian Values ​​yang bertanggung jawab atas terbentuknya masyarakat yang terdistorsi dalam struktur sosial Asia.

Nilai-nilai Asia menciptakan masyarakat komunal yang menghormati ketertiban, otoritas, kekeluargaan dan hubungan.

Nilai-nilai Asia disalahpahami dan dihargai oleh masyarakat demi keuntungan pribadi.

“Ada dua dimensi nilai-nilai Asia yang dapat berkontribusi terhadap terbentuknya masyarakat yang korup, yaitu dimensi politik dan sosial.” Dalam politik, sistem politik dan warisan sejarahnya tampaknya memainkan peran penting dalam pembentukan masyarakat yang korup,” tulis peneliti tersebut.

Di sisi lain, dalam arsitektur sosial, nilai-nilai Asia sendiri menjadikan masyarakat Asia terbiasa melakukan praktik korupsi dalam aktivitas sehari-hari.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa nilai-nilai Asia berperan sebagai faktor utama dalam membentuk perilaku korup di masyarakat Asia. 

Menurut Journal of Sociodialects, nilai-nilai Asia muncul pada tahun 1990-an dengan prinsip kolektivisme, gagasan menyatukan masyarakat untuk kepentingan ekonomi dan sosial.

Konsep tersebut kemudian dikembangkan oleh Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia 1981-2003 dan Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Singapura 1959-1990.

Popularitas saham Asia kembali melemah setelah krisis keuangan Asia tahun 1997. Fitur saham Asia

Profesor Richard Robison dari Murdoch University menjelaskan dalam artikelnya “The Politics of Asian Values” bahwa setidaknya ada lima ciri nilai-nilai Asia.

Ciri pertama, yang menjadi benteng masyarakat bukanlah negara atau individu, melainkan keluarga yang bersangkutan.

Selain itu, ciri lainnya adalah kepentingan kelompok atau masyarakat lebih diutamakan dibandingkan kepentingan individu.

Ketiga, keputusan politik diambil berdasarkan musyawarah mufakat, bukan berdasarkan konflik dalam lembaga perwakilan rakyat.

Kemudian ciri nilai-nilai Asia yang keempat adalah keharmonisan diutamakan dalam kehidupan bermasyarakat, yang dipegang teguh oleh negara dan bertindak sesuai prinsip moral.

Ciri kelima atau terakhir, kemajuan dan pertumbuhan merupakan hak setiap warga negara dan negara, yang hanya dapat dicapai dengan hidup bersama di bawah pemerintahan yang kuat. Tokoh Ariputra dan Bodhi Adiputra

Dua pembawa acara atau host Total Politics Ariputra dan Buddy Udiputru menyedot perhatian publik setelah klip video podcast mereka yang menampilkan komedian Panji Pragivaxan viral di jejaring sosial X dan TikTok, Kamis (6/6/2024).

Keduanya diundang Panji Pragivakson sebagai bintang tamu dalam podcast channel YouTube Tolak Politik yang tayang pada Selasa (4/6/2024).

Di jejaring sosial X, tagar Total Politics dikaitkan dengan istilah keluarga politik.

Dikutip dari Kompas.com, tagar Total Politik X di media sosial menduduki peringkat trending topik di Indonesia pada Kamis (6/6/2024). Lalu siapa sebenarnya Ariputra dan Sobat Adiputru?

Keduanya merupakan tokoh yang berperan dalam pendirian Total Politics Media Center.

Total Politics sendiri merupakan media berupa podcast dan vlog yang menyiarkan isu-isu politik baik nasional maupun internasional.

Dilansir dari laman LinkedIn, Total Politik didirikan pada tahun 2020 dan kini berkantor pusat di Jakarta Selatan.

Sedangkan Ariputra merupakan salah satu pendiri Total Politics.

Beliau merupakan lulusan Sosiologi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2012.

Ari Putra juga pernah menjadi Program Manager Demos Indonesia 2013-2015.

Kemudian pada tahun 2015 bergabung dengan Bipnas sebagai Project Coordinator. Saat ini, sebagai salah satu pendiri, ia aktif menjadi pembawa acara podcast Total Politics, mulai tahun 2020 hingga sekarang.

Sedangkan Budi Adeputru merupakan salah satu pendiri Total Policy yang kini menjabat direktur mulai tahun 2021.

Setelah menjadi jurnalis, Badi beralih profesi menjadi pembuat konten. (*)

Artikel ini diterbitkan oleh Tribuntrends.com dengan judul Apa Arti Nilai-Nilai Asia yang Viral di TikTok dan Twitter? Dimulai dengan podcast Total Politics, lihat Artinya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *