Hadir di HUT ke-65 Yayasan Tarumanagara, Menlu Retno: Kampus Jadi Tempat Awal Menyemai Perdamaian

Laporan reporter Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yayasan Tarunanagar merayakan hari jadinya yang ke-65 pada Kamis (20/6/2024) di Universitas Tarumangara, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Tema perayaan tahun ini adalah Menelusuri Sejarah, Mengukir Masa Depan.

Ketua Yayasan Tarumanagar Prof. Aryavan Gunadi mengatakan, tema perayaan HUT tahun ini mencerminkan sejarah yang diciptakan oleh Yayasan Tarunagar yang terus berkembang untuk membentuk masa depan.

“Kami mengusung tema sejarah, menelusuri sejarah Yayasan Tarunai dari dulu hingga masa depan. Kalau melihat Yayasan Tarunagar sudah banyak berkembang,” kata Aryavan.

Hal-hal yang ingin kami capai antara lain melalui pertukaran mahasiswa dan staf pengajar, penelitian berbasis internasional, dan kolaborasi dengan bidang akademik lain, termasuk negara-negara Asia dan Eropa.

Apalagi era disrupsi teknologi sedang naik daun, Yayasan Tarunagar ingin memanfaatkannya untuk memperluas basis dan unit usahanya.

Sehubungan dengan itu, pada peringatan hari jadi ini, Yayasan Tarumangara juga mengundang Menteri Luar Negeri (Manlu) Indonesia, Retno Marsudi.

Artinya ke depan Yayasan Tarumangara mengharapkan, Menlu yang akan hadir nanti, kita ingin lebih berkembang secara global dan internasional, ujarnya.

Pakar hukum bisnis dan perdagangan internasional ini menjelaskan apa yang dipersiapkan untuk menjangkau global, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur berupa gedung 10 lantai berkapasitas 200 kamar untuk mahasiswa internasional yaitu Tarumananagar Town Residence. .

Gedung tersebut akan diresmikan pada awal tahun 2025.

Ia mencontohkan, sekitar 200 mahasiswa akan datang dari Singapura pada program musim dingin awal Januari tahun depan.

Ariyawan berharap jumlah mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar bisa mencapai ratusan dan diperkirakan akan terus meningkat setiap semesternya.

“Soal jumlah mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar ini, kami berharap kedepannya bisa mencapai ratusan,” kata Ariavan.

Sementara itu, Retno Marsudi menyampaikan harapannya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa menyambut Indonesia muda 2045 dalam sambutannya.

Berbicara mengenai perdamaian di dunia konflik, Retno mengatakan kampus merupakan tempat awal untuk menabur semangat perdamaian.

Karena populasi kampusnya beragam, berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

Sedangkan dari sisi kompetitif, mahasiswa kampus hendaknya menanamkan rasa bersaing sejak dini, terutama dengan negara lain.

Dikatakannya, negara maju adalah negara yang berinovasi dan unggul dalam bidang teknologi.

“Mudah-mudahan kita terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa, apalagi tema hari ini adalah menyambut tahun emas 2045,” kata Retno.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *