Alasan SYL Minta Rekeningnya yang Diblokir KPK Dibuka: Butuh Biaya Hidup hingga Bayar Pengacara

TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Siyahrul Yasin Limpo (SYL) meminta juri membuka rekening dirinya atau istrinya, Ayun Sri Harahap, yang diblokir Komisi Pemberantasan (KPK).

Permintaan itu disampaikan SYL dalam sidang tipikor yang digelar pada Rabu (5/6/2024) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

SYL merasa membutuhkan uang untuk bertahan hidup, sehingga ia membutuhkan uang di rekening bank istrinya.

Selain itu, SYL juga mengaku membutuhkan uang untuk membayar jasa tim kuasa hukum yang mewakilinya dalam kasus korupsi yang menjeratnya.

“Saya ingin rekening saya atau istri saya ditutup pak, saya tidak mampu (menunjukkan tim kuasa hukum dibelakangnya).”

“Hanya itu yang tersisa bagi saya,” kata SYL, Rabu, seperti dilansir WartakotaLive.com.

Mantan Menteri Pertanian ini membenarkan, uang di rekening banknya merupakan penghasilannya sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Untuk itu, SYL meminta majelis hakim menerima permintaannya atas dasar kemanusiaan.

“Saya tidak akan mempermainkan ini, Tuan, jadi pikirkanlah.”

“Untuk kehidupan kita, terutama pahala, ini mungkin diperlukan bagi pikiran manusia,” jelas SYL. Perjalanan dinas SYL, istri dan Eselon 1 Kementerian Pertanian ke Spanyol tidak dibayar.

Dalam penyidikan yang sama, salah satu biro perjalanan yang menjadi saksi dalam penyidikan SYL, pemilik Suita Travel bernama Harley Lafian, membenarkan tidak menerima uang sepeser pun dari Kementerian Pertanian (Komentan) untuk tiket pesawat SYL dan rekannya. tim. perjalanan resmi

Padahal banderol perjalanannya mencapai 1 miliar Rial.

“Apakah kamu ingat berapa biaya pergi ke Spanyol?” Ketua MA Rianto Adam Pontoh, Rabu.

“Sekitar 1 miliar,” kata Harley.

“Bukankah uang ini sudah dibayarkan?” Hakim Punto bertanya lagi.

“Belum. Belum dibayar,” kata Harley.

Harley pun mengaku melakukan penagihan melalui surat ke Departemen Pertanian.

Namun surat itu tidak dibalas.

Dia berkata: Saya mengirim surat kepada menteri, tapi dia tidak menjawab.

Selain melalui surat, penagihan utang juga dilakukan melalui pesan WhatsApp dari pejabat Kementerian Jihad Pertanian yang lagi-lagi tidak mendapat persetujuan.

“Kebanyakan orang yang saya ajak bicara tidak setuju dengan WA kita. Mereka sepertinya sudah kehilangan itu,” kata Harley.

Menurut Harley, tur resmi Spanyol akan berlangsung pada September 2023.

Dikatakannya, saat itu SYL didampingi suaminya, Ayun Sri Harahap, dan pejabat Eselon I Kementerian Pertanian.

Katanya: Pada akhirnya, setahu saya, kalau tidak salah, hanya ibu dan para panglima.

Karena Harley belum menerima pembayaran pasti mulai tahun 2023, pihaknya meminta bantuan juri.

Ketua Mahkamah Agung juga setuju bahwa ia dapat membantu persidangan dengan memberikan nasihat.

Para pejabat aktif di bidang pertanian juga diminta juri untuk segera membayar utang perjalanan.

Hakim Punto berkata: “Anda menderita kerugian ini. Sekarang adalah perjalanan bisnis.”

“Ya, kami mohon bantuannya kepada raja,” kata Harley sambil tersenyum.

“Karena jujur ​​negaranya tidak seperti itu, ini orang profesional, dia juga Sekjen, mungkin dia akan dengar dari Sekjen yang baru, atau siapa pun yang menjalankan tugas, silakan Anda yang memutuskan. kata Hakim Punto.

Sebagian artikel berjudul SYL Curhat pada Hakim ini dimuat di website WartaKotalive.com.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ashri Fadilla) (WartakotaLive.com/Budi Sam Law Malau)

Baca berita lain tentang korupsi di Kementerian Pertanian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *