Laporan jurnalis Tribunnews.com, Fahdi Fahlavi
TribuneNews.com, Jakarta – Pemerintah menargetkan Indonesia bebas sampah pada tahun 2025, dengan pengurangan timbulan sampah sebesar 30 persen dan pengelolaan yang baik sebesar 70 persen dari total timbulan sampah pada tahun 2025.
Menurut laporan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia akan menghasilkan 19 juta ton sampah pada tahun 2023, dengan komposisi sampah terbesar berasal dari sampah makanan, yaitu 41%.
Untuk mendukung tujuan pemerintah dalam mengurangi dan mengelola sampah organik, Garudafood Putra Putri Jaya bermitra dengan Biomech untuk melatih stafnya mengelola sampah organik rumah tangga secara mandiri menggunakan sistem biotransformasi pada cacing atau larva lalat tentara hitam (PSF).
Kemitraan kami dengan Biomech merupakan langkah kreatif dan solusi untuk meningkatkan pengelolaan sampah organik dengan sistem biokonversi magot, menciptakan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja baru dan yang terpenting mengajak masyarakat dan karyawan untuk menjaga lingkungan,” ujar Direktur Perusahaan. . Noor Rohman, Jumat (5/4/2024) melalui keterangan tertulis.
Belatung adalah larva lalat solder hitam (PSF), berukuran 0,3 cm hingga 1,5 cm.
Cacing tidak membawa patogen dan tidak menularkan penyakit karena tidak mempunyai gigi. Sumber makanan cacing antara lain sampah dapur, sampah pasar berupa sayuran dan buah-buahan, serta sampah industri organik.
Menurut BioMag, 10.000 cacing mampu mengurai satu kilogram sampah organik dalam sehari.
Sangat efektif dalam memusnahkan sampah organik rumah tangga vermikultur.
Pada bulan Maret 2024, mereka juga telah mencegah 20,20 ton sampah organik mencapai tempat pembuangan akhir (TPA).
67,14 ton karbon dioksida setara dengan 67,14 ton karbon dioksida setara untuk mengedukasi 30 kepala keluarga dan menghasilkan lebih dari 6 ton cacing BSF yang bernilai ekonomi.