8.570 Siswa Palestina di Gaza Tewas akibat Serangan Israel sejak Oktober 2023

TRIBUNNEVS.COM – Israel terus menyerang Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Akibat serangan Israel yang tak kunjung berhenti, jumlah korban terus bertambah.

Sejauh ini, 8.570 pelajar Palestina di Gaza tewas akibat serangan Israel.

VAFA melaporkan institusi pendidikan juga hancur akibat serangan Israel.

Sementara di Tepi Barat, jumlah pelajar Palestina yang tewas mencapai lebih dari 100 orang.

Lebih dari 490 guru dan administrator tewas di Gaza dan Tepi Barat.

Kementerian Pendidikan mengumumkan bahwa, selain korban tewas, 14.089 siswa terluka di Gaza, lapor Palestine Chronicle. Universitas terkenal di Gaza hancur

Pasukan Zionis menghancurkan beberapa kampus besar di Kota Gaza dan Khan Younis.

Universitas Al-Aqsa merupakan salah satu kampus yang hancur akibat invasi Israel, dikutip dari Al Mayadeen.

Universitas Al-Aqsa didirikan pada tahun 1955 dan merupakan kampus pemerintah tertua di Gaza.

Universitas Al-Aqsa menawarkan program sarjana dan pascasarjana yang mencakup ilmu terapan, seni, media, olahraga, keuangan dan TI.

Dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial pada bulan Januari, menunjukkan serangan IDF yang menghancurkan sebagian pintu masuk kampus Khan Younis.

Serangan terhadap dua gedung kampus di Kota Gaza berlanjut pada bulan berikutnya.

Warga sipil yang berlindung di gedung kampus juga menjadi sasaran penembakan ISIS.

Kehancuran serupa juga menimpa 12 universitas terakreditasi yang tersisa di Gaza.

Pada akhir Juni 2024, Klaster Pendidikan Global menunjukkan bahwa lebih dari 76 persen sekolah di Gaza memerlukan rekonstruksi segera.

Terlepas dari kondisi tersebut, UNRVA berkomitmen untuk terus memberikan kegiatan pembelajaran yang berharga bagi siswa, dengan menekankan pentingnya pendidikan sebagai hak asasi manusia. Israel sengaja menghancurkan sekolah dan pusat kesehatan di Gaza

Menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Med), Israel sengaja menghancurkan sekolah dan fasilitas medis yang beroperasi di Gaza.

Beberapa sekolah dan klinik medis di lingkungan al-Zayton Kota Gaza dihancurkan oleh serangan Israel.

Karena serangan yang disengaja Israel terhadap sekolah dan fasilitas medis, Euro Med sangat marah.

Euro-Med mengatakan serangan Israel terhadap sekolah dan fasilitas medis melanggar hukum internasional.

Oleh karena itu, ia meminta komunitas internasional untuk memberikan tekanan kepada Israel agar berhenti menyerang sekolah dan melindungi institusi pendidikan di Gaza dari serangan militer lebih lanjut.

(Tribunevs.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *