Industri Linting Kertas Sigaret Berpotensi Ekspor ke Global

Laporan reporter Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM – Industri tumpeng pra linting atau industri kemasan kertas tembakau merupakan industri padat karya.

Dalam sebuah perusahaan di industri ini, ribuan orang, terutama perempuan, dapat dipekerjakan.

Kementerian Perindustrian juga menyadari adanya kesenjangan pasar baru yang dapat diatasi, terutama dalam hal ekspor.

Secara global, nilai perdagangan produk tembakau canai pada tahun 2022 mencapai 903 juta dolar AS dan Indonesia hanya mencapai 61,8 juta dolar AS atau 3,53 persen dari nilai perdagangan dunia.

Saat ini permintaan terhadap produk kertas linting tembakau di Indonesia belum tinggi, namun permintaan tersebut terus meningkat di pasar dunia.

Sehingga menjadi peluang bagi produsen lokal untuk mengembangkan produk yang berorientasi ekspor.

Direktur Jenderal Pertanian Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan industri kemasan kertas tembakau merupakan industri baru, karena memerlukan peluang di pasar internasional, karena permintaan kertas gulung di toko-toko tembakau terus meningkat.

“Selain itu, industri ini banyak menyerap tenaga kerja, terutama pekerja perempuan,” kata Putu di sela kunjungannya ke Bali, Jumat (17/5/2025).

Produsen utama kerucut pra-linting di Indonesia adalah PT Mitra Prodin yang berbasis di Bali, yang memiliki kapasitas terpasang 2 miliar per tahun dan memiliki 4.556 pekerja.

Lebih dari 746 juta produk rolling cone terjual di seluruh dunia pada tahun 2021.

Hal ini didukung oleh komitmen PT Mitra Prodin untuk memenuhi standar industri tertinggi untuk produk-produknya termasuk peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan peraturan kesehatan Kanada.

Putu mengatakan, Kementerian Perindustrian mengucapkan terima kasih kepada PT Mitra Prodin yang telah menyerap ribuan tenaga kerja dari Pulau Dewata. Selain itu, sebagian besar pekerjanya adalah perempuan.

“Kami mengapresiasi kontribusi perseroan terhadap devisa negara karena 100% produknya ditujukan untuk dijual di luar negeri, 90% dikirim ke Amerika Utara (Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko) dan sisanya ke Eropa,” kata Putu. .

Putu menambahkan, dengan berbagai keterampilan dan kesenjangan pasar yang masih terbuka lebar, industri linting rokok dalam negeri dapat memperluas jangkauan pasarnya.

“Ini menjadi peluang bagi produk kertas pembungkus rokok Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhannya di pasar dunia karena peluangnya masih terbuka,” kata Phutu.

CEO PT Mitra Prodin Robert Hensy menjelaskan komitmen perusahaan dalam memberdayakan pekerja lokal dalam operasional bisnis.

“Perusahaan juga berkomitmen untuk menggunakan bahan baku lokal untuk mengembangkan produk rolling cone di masa depan,” jelas Robert.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *