Rupiah Melemah, Siap-siap Harga Produk Elektronik Bakal Naik 5 Persen

Reporter Tribunenews.com Andrapta Pramudhyaj melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Akibat pelemahan rupiah saat ini, harga barang elektronik di pasaran kemungkinan akan naik 2 hingga 5 persen.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronika (GABEL) Daniel Suhardiman mengatakan, ada kemungkinan kenaikan harga jika rupee bertahan di atas Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai tukar rupee terhadap dolar AS melemah menjadi Rp16.471 per dolar AS pada Jumat (21/6/2024) atau lebih rendah 41 poin atau 0,25 persen dibandingkan posisi sebelumnya Rp16.430 per dolar AS.

“Kalau masih di atas Rp 16.000 per dolar AS, mau tidak mau harus disesuaikan harganya,” kata Daniel kepada TribuneNews yang dikutip, Senin (24/6/2024).

Daniel mencontohkan, pelemahan rupee berdampak pada industri elektronik nasional karena sebagian besar komponen dan bahan bakunya masih berasal dari impor.

Dolar AS masih digunakan dalam transaksi suku cadang dan bahan mentah impor.

“Dampaknya signifikan karena sekitar 70 persen bahan baku dan material masih diimpor dengan transaksi dolar AS,” kata Daniel.

Dikatakannya, saat ini produsen elektronik dalam negeri masih kesulitan menaikkan harga jual karena pasar masih terdistorsi dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor. 36/2023 tentang kebijakan dan peraturan impor.

Daniels pernah mengatakan aturan ini memberikan kebebasan lebih kepada importir dan dapat menurunkan daya saing produksi dalam negeri.

Pasalnya, Permendag 8/2024 sudah tidak memerlukan pertimbangan teknis (Pertek) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Selama ini Pertek berperan memberikan peluang peningkatan daya saing bagi industri dalam negeri.

Daniel menyimpulkan, tidak ada nilai tukar yang sebenarnya dalam konteks pelemahan rupee. Dia hanya ingin nilai tukar rupee stabil.

“Maka sebagai tindakan pencegahan, tidak ada jalan lain selain menyesuaikan harga jika diperlukan,” kata Daniel.

Ia juga tak memungkiri jika harga produk elektronik naik maka permintaannya akan menurun. Namun hal itu perlu dilakukan untuk menyikapi pelemahan rupee.

“Jika harga pada akhirnya naik, kemungkinan besar permintaan akan menurun,” tutup Daniel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *