Laporan reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perkembangan industri kreatif didorong agar berdampak lebih besar lagi di Indonesia.
Diperkirakan pada tahun 2023, nilai tambah industri kreatif mencapai Rp 1.414,8 triliun.
Angka tersebut meningkat 10,5 persen dibandingkan nilai tambah tahun lalu sebesar Rp1.280,42 triliun.
Pada nilai tersebut, sektor fesyen dan industri menjadi dua sektor yang menempati peringkat kedua dan ketiga dengan total kontribusi sebesar 33 persen.
Upaya mendorong industri kreatif salah satunya ditunjukkan Kementerian Perindustrian dengan hadirnya Creative Fest 2024 yang digelar di M Bloc Space, Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan pada 28-30 Juni 2024.
Staf Ahli Menteri Perindustrian/Kepala Pengawas Industri Doddy Widodo mengapresiasi Festival Kreatif dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat luas dan generasi muda untuk melihat produk dalam negeri.
Selain itu, Festival Kreatif yang mempertemukan para pelaku kreatif menjadi kesempatan yang diharapkan bagi mereka untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan ide kreatif serta berkolaborasi untuk menciptakan karya.
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat dan generasi muda bahwa produk dalam negeri itu bagus dan patut dibanggakan,” kata Doddy di lokasi, Jumat (28/6/2024).
Dalam kunjungannya ke lokasi kejadian, Doddy sempat mengunjungi salah satu penyewa toko pakaian tersebut.
Pemilik toko kostum Doddy terkesan karena inovasi yang ditawarkan penjual belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Padahal, ia sudah hampir 40 tahun menjabat di Kementerian Perindustrian dan banyak menangani tekstil dan kulit.
Ia terpesona dengan baju yang dijual karena baju tersebut memiliki motif daun, dimana daun tersebut merupakan daun asli yang ditempel langsung pada baju tersebut.
“Dia selalu punya ide-ide baru, dia mewarnai atau mencetak, dia mencap langsung, dan itu tidak pernah terpikir oleh saya sebagai orang tekstil,” kata Doddy.
“Misalnya taruh sprei di sini, langsung di atas kapas atau serat alami, dan selesai,” lanjutnya.
Ia juga berharap para pelaku Usaha Kecil Menengah (SKM) binaan Balai Pemberdayaan Fesyen dan Industri (BPIFK) yang hadir dalam Festival Kreatif dapat mempelajari perilaku konsumen target pasarnya, selain meningkatkan penjualan produk.
Selain itu, ia mengatakan bangga menggunakan produk dalam negeri berarti menunjang perekonomian Indonesia.
“Mari kita bersama-sama memilih dan membeli produk lokal yang berkualitas, karena setiap pembelian yang kita lakukan merupakan dukungan nyata bagi para pelaku usaha dan industrialis Indonesia,” kata Doddy.
“Produk asli Indonesia harus selalu menjadi prioritas utama untuk kita gunakan,” tutupnya.