TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konsultan Dokter Sendi Pinggul dan Lutut (Pusrehab Kemhan) Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan, Kolonel Dr. Yos Sunaryo Kusumo menjelaskan kondisi terkini Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto pasca operasi pada kaki kirinya.
Sunaryo mengatakan, Prabowo masih menjalani rawat jalan karena operasinya berhasil.
Ya, seperti operasi lainnya, pengobatan setelahnya disebut rawat jalan, artinya tidak ada lagi perawatan di rumah sakit, kata Sunario dalam konferensi pers peringatan 56 tahun Pusrehab Kementerian Pertahanan di Bintaro. , Jakarta, Jumat (7/5/2024).
Prabowo Subianto kemudian membeberkan situasi saat ini.
Sunaryo mengatakan, Prabowo dalam keadaan sehat dan dalam kondisi baik.
Bahkan Menteri Pertahanan RI (Menhan) sempat menghadiri acara HUT Polri atau Hari Bhayankar ke-78 beberapa hari lalu.
Ia mengatakan, selama bersamanya, Prabowo sudah bisa berjalan dengan dan tanpa menggunakan tongkat.
Ya, seperti yang kita lihat, sekarang dia bisa berjalan tanpa bantuan, tanpa tongkat, kata Sunaryo.
Saat ditanya alasan Prabow Subiant menjalani operasi, Sunario mengatakan Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu ingin memperbaiki cedera kaki yang sudah lama dideritanya. Presiden Jokowi mengunjungi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Sodirman, Jakarta. (Berita Tribun)
Menurutnya, Prabowo ingin mengurangi rasa sakit di kakinya akibat cedera yang dideritanya sejak tahun 1980-an.
“Iya dia mau dioperasi karena cederanya katanya. Itu tahun 80-an,” ucapnya.
“Ya tujuannya untuk menyembuhkan luka lama. Itu tujuannya,” lanjut Sunaryo.
Namun, dia belum bisa membeberkan perawatan apa yang kini diterima Prabowo Subianto dari tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Jenderal Sodirman. Usia Prabowo menjadi tantangan bagi tim medis
Kepala Pusat Rehabilitasi (Kapusrehab Kemenhan) Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Dr. Daniel Lumadio Wartodi mengungkap tantangan yang dihadapi tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) dalam operasi kaki kiri Praboa Subianto yang terpilih menjadi Presiden RI.
Ia mengatakan, ada unsur minimal yang harus dipersiapkan tim dokter saat mengambil tindakan.
Pertama, soal lamanya cedera kaki yang dialami Prabowo Subianto, terutama sejak tahun 1980-an.
Tantangannya kita sudah lama dirugikan, kita memikirkan apa yang akan terjadi dan kita harus bersiap menghadapi apa yang akan terjadi, kata Daniel dalam jumpa pers di Pusrehab Kementerian Pertahanan RI di Bintaro, Jumat. 7/5/2024). Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Dr. Daniel Lumadio Wartodi pada Konferensi Pers Tahunan Pusrehab Kemhan ke-56 di Pusrehab Kemhan, Bintaro pada Jumat (07/05/2024). [Rizki Sandi Saputra] (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Ia juga menyebut faktor usia dari Prabowo Subianto yang sudah menginjak 72 tahun.
Menurut Daniel, Prabowo rentan mengalami gangguan kesehatan dan kendala lain karena usianya.
Kedua, dari segi usia, pada usia tersebut bisa terjadi komplikasi dan kita harus bersiap menghadapinya, kata Daniel.
Namun Brigjen TNI (Purn) Dr. Daniel menegaskan, tim dokter RS PPN di bawah kepemimpinan dr. bisa lebih baik dalam menghadapi tantangan yang ada. Robert Hutahuruk.
Hal ini didasari oleh persiapan yang baik untuk operasi melawan Prabowo Subianto.
“Jadi secara tim kami bisa memberikan pelayanan dengan banyak tantangan. Itu yang kami persiapkan untuk dia dan orang lain, kami dan tim RS Pusat Pertahanan Sodirman berusaha melakukan semuanya, dengan kata lain tim, bukan dari orang. kepada orang itu,” katanya.
Daniel pun menjelaskan alasan Prabowo Subianto memilih Rumah Sakit Umum Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) untuk operasi kakinya dan bukan rumah sakit di luar negeri.
Ia mengatakan, RS PPN dipilih berdasarkan keinginan Menteri Pertahanan RI sendiri.
Lalu kenapa dia memilih RSPPN, itu yang dia inginkan, kata Daniel.
Daniel melanjutkan, keinginan tersebut segera direspon oleh tim dokter RS PPN untuk menjawab tantangan tersebut.
Berkat itu, menurutnya, tim dokter RS PPN bisa menyelesaikan operasi kaki Prabovin yang mengalami cedera sejak 1980 itu.
“Kita anak bangsa harus mampu menjawab tantangan pembangunan dunia yang ada saat ini. Padahal, kita tahu bagaimana menyikapinya,” ujarnya.
Terkait kondisi Prabow Subiant pasca operasi, Daniel mengungkapkan, Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu sudah terlihat lebih baik.
Beberapa hari lalu, ia merefleksikan penderitaan Prabow saat menghadiri HUT ke-78 Polri atau Hari Bhayankar.
Prabowo mengatakan dia akan melakukannya dengan baik meski dia sehat.
“Iya, setelah trauma panjang, dia menyatakan siap dengan kondisinya. Itu yang kita yakini saat HUT NR SR kemarin, dia dalam keadaan sehat. Itu juga kita lihat,” tegasnya.