TRIBUNNEWS.COM – Perlawanan Islam di Irak menyatakan siap bergabung dengan Hizbullah Lebanon jika terjadi perang besar-besaran dan habis-habisan di Utara melawan Israel.
Ia juga menekankan bahwa Irak tidak hanya akan berdiri dalam solidaritas dengan Gaza, namun juga mendukung Lebanon.
Perlawanan Irak menjelaskan bahwa kelompok tersebut akan terus menyerang posisi musuh (Israel).
Irak menekankan bahwa operasinya bertujuan untuk mendukung rakyat Palestina.
Perlawanan Irak terdiri dari faksi-faksi Perlawanan di negara yang mengkoordinasikan kegiatan militer mereka di bawah bendera Perlawanan Islam di Irak.
Dalam konteks perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan ancaman perang Israel terhadap Lebanon, pemimpin partai Asaib Ahl al-Haq Sheikh Qais Khazali mengeluarkan pernyataan berat tersebut pada Senin (24/6/2024), mengutip Anadolu Agency.
Politisi Irak itu memperingatkan Amerika Serikat agar tidak membantu pendudukan Israel.
“Jika Israel menyerang Lebanon dan Hizbullah, hal itu akan merugikan kepentingan AS di Irak dan kawasan,” ujarnya. Irak mengebom sasaran-sasaran utama Israel
Irak mengumumkan bahwa mereka telah melakukan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan sasaran utama Israel di kota Umm al-Rashrash Eilat.
Penyerangan terjadi pada Rabu (26/6/2024) dini hari.
Selain itu, suara-suara juga dikatakan terdengar di permukiman Israel.
Perlawanan Irak juga menyerang sasaran-sasaran utama di Umm al-Rashrash pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa mereka juga mendukung rakyat dan Perlawanan di Gaza.
Dalam pernyataan singkatnya, Perlawanan Islam mengatakan bahwa operasi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza dan sebagai respons terhadap tindakan pendudukan Israel terhadap Palestina.
Termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Kelompok ini berjanji akan terus menyerang kubu pendudukan Israel.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)