Laporan Tribunnews.com oleh reporter Rita Febriani
TRIBUNNEWS.COM – Investasi Hyundai Motor Group dan LG Energy Solutions hingga saat ini di industri baterai kendaraan listrik Indonesia sebesar USD 9,8 miliar atau Rp 142 triliun.
Direktur Utama BKPM/Menteri Investasi Indonesia Baril Rahadaria mengatakan investasi tersebut meliputi pertambangan, pengolahan/pemurnian, dan elektronika daya.
“Total investasinya adalah $9,8 miliar tidak termasuk investasi mobil dari Hyundai, sehingga totalnya mencapai $11 miliar hingga $12 miliar,” kata Baril.
“Ini merupakan investasi terbesar saat ini pada ekosistem EV Indonesia, khususnya pada ekosistem baterai otomotif hingga mobil,” ujarnya, Rabu (Selasa) di pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power di Karawang, Jawa Barat, saat pembukaan. . /7/2024).
Rincian investasi Hyundai dan LG mencakup $850 juta di sektor pertambangan, $4 miliar di industri pengolahan dan pemurnian, $1,8 miliar di industri prekursor dan katoda, dan $3,2 miliar di industri sel baterai. 1 miliar USD.
Pembahasan kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan Korea Selatan akan dimulai pada 18 Desember 2024.
Baril menjelaskan, Indonesia saat ini menerapkan dua konsep untuk mengembangkan ekosistem investasi kendaraan listrik.
Yaitu konsep bottom-up yang diterapkan oleh LG Korea Selatan, dan konsep top-down yang diterapkan oleh CATL (Contemporary Amperex Technology Co., Limited) China.
Jadi kalau kedua hal itu berhasil, Insya Allah sesuai perintah Presiden, saya katakan Indonesia akan menjadi salah satu negara kuat di ekosistem energi, khususnya baterai nikel, kata Baril.