TRIBUNNEWS.COM – Fans Manchester United mengejek atap Old Trafford sebagai pertandingan favorit mereka musim ini.
Insiden yang terjadi di Old Trafford terjadi saat Manchester United kalah 1-0 dari Arsenal, Senin pagi (13/05/2024) WIB.
Leandro Trossard mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut pada menit ke-21.
Bagi Manchester United, hasil ini merupakan kekalahan ke-19 di semua kompetisi musim ini.
Rekor terburuk ini terjadi pada tahun 1978/1979 ketika mereka kalah sebanyak 19 kali.
Berkaca dari pernyataan tersebut, para suporter Old Trafford pun mengejeknya dengan menggambarkan atap Old Trafford seolah-olah runtuh.
“Saat atapnya mulai runtuh, itu seperti pertahanan tim kami,” ujar salah satu pendukung MU seperti dilansir Mirror.
Laga MU kontra Arsenal sejatinya berlangsung dalam cuaca cerah.
Namun, kondisi berubah drastis di paruh akhir babak kedua.
Hujan deras yang mengguyur area sekitar stadion menyebabkan infrastruktur Old Trafford yang tidak terdukung bocor di berbagai tempat.
Postingan di media sosial menunjukkan bocornya air dari deretan kursi akibat kebocoran atap salah satu stasiun.
Hal menarik lainnya adalah pemain Manchester United Sir Jim Ratcliffe melihat sesuatu yang terjadi di atap bersama petinggi perusahaannya, INEOS.
Sir Jim Ratcliffe dikatakan telah mengamankan stadion modern untuk United dengan membangun stadion baru.
Ketua Ineos telah membentuk satuan tugas yang terdiri dari Walikota Greater Manchester, Andy Burnham, Gary Neville dan Lord Seb Coe, untuk menentukan langkah selanjutnya.
Meskipun Ratcliffe memiliki banyak masalah yang harus diselesaikan di luar lapangan, ada juga keputusan penting yang harus diambil, apakah akan mempertahankan jasa Erik ten Hag untuk musim depan.
Di sisi lain, Erik ten Hag menilai minimnya performa MU bukan sepenuhnya salahnya.
Menurut Ten Hag, banyak pemain yang cedera menghalanginya untuk mendapatkan poin penuh.
Diketahui, enam pemain Manchester United mengalami cedera.
Menurut laporan Transfermarkt, keenam pemain tersebut adalah Raphael Varane, Victor Lindelof, Luke Shaw, Tyrell Malacia, Scott McTominay dan kapten Bruno Fernandes.
“Kami mempunyai masalah-masalah ini dan itu mempengaruhi hasil kami.”
“Tetapi saya tidak tahu di mana kami akan berada jika kami memiliki pemain-pemain ini,” kata Erik ten Hag.
Dibandingkan tim enam besar (Tottenham, Man City, Arsenal, Liverpool, Chelsea, dan MU), Setan Merah paling banyak kalah, yakni 14 kali.
Hag pun sesumbar akan bisa mencetak poin lebih banyak musim ini jika MU punya pemain penuh.
“Jika kami memiliki semua pemain di dalamnya, kami akan mencetak lebih banyak poin dan memiliki konsistensi lebih di lini belakang.”
“Dengan banyaknya pemain yang cedera, Anda tidak dapat meningkatkan tim di beberapa area penting,” kata Ten Hag.
“Ibarat berenang dengan tangan di belakang punggung dan harus menjaga kepala tetap di atas air, itu yang coba kami lakukan,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Ali)