TRIBUNNEWS.COM – Induk Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus berupaya mempercepat pencapaian target swasembada gula nasional pada tahun 2028, selain menawarkan bioetanol sebagai biofuel untuk ketahanan pangan nasional.
Hal ini sejalan dengan Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2023. Salah satu upayanya adalah dengan memperluas areal tebu dengan mengkonversi lahan milik kelompok PTPN dari bahan baku yang kurang produktif menjadi produk tebu yang memberikan imbal hasil lebih menjanjikan.
Saat ini PTPN sendiri mempunyai jadwal perluasan areal tebu pada areal HGU sekitar 100.000 hektar yang akan dilakukan konversi dan optimalisasi areal cocok untuk budidaya tebu. Implementasi aksi korporasi ini salah satunya dilakukan di Kebun Jalupang PTPN I Regional 2, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Areal bekas perkebunan karet yang sudah tidak produktif akan disulap menjadi perkebunan tebu secara bertahap dengan rencana perluasan hingga 4.216 ha. Sementara itu, hasil kerja sama PTPN I dengan PT SGN (Sinergi Gula Nusaantara), telah dilakukan penaburan benih tebu perdana pada Kamis (30/5/2024).
Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), mengatakan langkah ini merupakan wujud nyata grup PTPN dalam meningkatkan produksi Gula Pasir Putih (GKP) menuju swasembada gula pasir. 2028.
“Karena tujuan swasembada gula nasional masuk dalam PSN, maka ini tugas bersama. Di kementerian yang bertanggung jawab di BUMN, kami mendapat arahan terkait permodalan dan perusahaan. Sementara itu, kami telah membentuk Project Management Office (PMO) di lingkungan PTPN yang beranggotakan seluruh departemen terkait untuk melakukan pemetaan dan detail agar pergerakan lebih cepat, kata Dwi dalam siaran persnya.
Dwi mengatakan meski lahan tersebut sudah tidak subur lagi untuk ditanami karet, baik secara agroklimat maupun tipologi, namun lahan tersebut cocok untuk ditanami tebu.
Lokasi tanaman juga didukung dengan tersedianya sarana irigasi berupa sungai dan pompa sehingga tanaman tumbuh normal dan bibit dapat dipanen pada umur 6-7 bulan dan pada bulan November-Desember 2024.
Ekstensififikasi tebu di kawasan ini diawali dengan penanaman kebun benih varietas unggul yaitu KK (Kidang Kencana). Luas tanam tahap pertama seluas 5,0 hektar yang merupakan cikal bakal pengembangan tebu giling pada tahun 2025.
“Untuk menunjang budidaya tebu di wilayah PTPN I Jawa Barat ke-2 dan sesuai jadwal diperlukan pabrik gula baru dengan kapasitas > 6.000 tcd,” tambah Dwi.
Dengan inisiatif ini, mereka berharap Grup PTPN tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gula nasional secara mandiri. Hal ini juga dapat menyediakan bioetanol sebagai biofuel, yang dapat mendukung sumber energi terbarukan, mengurangi emisi karbon dioksida dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan energi.
Penanaman tebu perdana ini dihadiri oleh Dirjen PTPN I Teddy Yunirman, Direktur Operasional PTPN I Fauzi Omar, Regional Manager II PTPN IDesmanto, Wali Amanat. Bupati Kabupaten Subang Imran dan pimpinan beberapa anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara lainnya.