TRIBUNNEWS.COM – Denmark melarang ramen instan populer di Korea Selatan karena terlalu pedas.
Negara benua Eropa itu juga telah memperingatkan konsumen tentang risiko keracunan makanan.
Badan Makanan dan Kedokteran Hewan Denmark telah menarik kembali mie yang diproduksi oleh Samyang Foods, Al Jazeera melaporkan.
Mereka mencatat bahwa ramen Korea Selatan mengandung “kadar lada yang sangat tinggi”, sehingga membuat konsumen berisiko mengalami keracunan akut.
Artinya, varian ramen instan Bulldog 3x Spicy Hot Chicken, 2x Spicy Hot Chicken, dan Hot Chicken Stew sudah tidak bisa lagi dijual di toko-toko di Denmark.
Regulator makanan mengatakan konsumen yang membeli produk tersebut harus membuangnya atau mengembalikannya ke tempat mereka membelinya.
“Lada dalam jumlah besar sangat berbahaya bagi anak-anak dan orang dewasa yang sensitif,” kata Henrik Damond Nielsen, kepala divisi kimia dan kualitas makanan di Badan Makanan dan Kedokteran Hewan Denmark.
Nielsen mengatakan jumlah capsaicin dalam mie lebih tinggi dibandingkan yang ditemukan pada keripik cabai, sehingga menyebabkan banyak kasus keracunan di kalangan anak-anak di Jerman.
Gejala yang mungkin muncul adalah rasa terbakar dan tidak nyaman, mual, muntah, dan hipertensi, lanjutnya.
Oleh karena itu, kami kini meminta toko-toko untuk mengeluarkan produk-produk tersebut dari raknya, kata Nielsen.
Ia juga mengimbau para orang tua untuk mewaspadai varian ramen yang ekstrem dan menghindarinya.
Menurut BBC, capsaicin merupakan senyawa kimia dalam paprika yang menyebabkan rasa terbakar.
Iklan tersebut mendapat banyak reaksi lucu di media sosial.
Pencinta makanan pedas juga berpendapat bahwa orang Denmark memiliki toleransi yang rendah terhadap rempah-rempah. Lihat Foto Denmark telah melarang ramen instan populer di Korea Selatan karena terlalu pedas dan meminta pelanggan yang sudah membelinya untuk mengembalikannya ke toko.
Masakan Denmark tidak terkenal dengan penggunaan rempah-rempahnya.
Hidangan tradisionalnya meliputi ikan cod rebus, sandwich terbuka, dan bakso yang dikenal sebagai frikdeler.
Samyang Foods yang berbasis di Seoul tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Ekspor RAM instan Korea Selatan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar dua digit dalam beberapa tahun terakhir, yang oleh media lokal dikaitkan dengan tingginya popularitas drama dan film Korea di luar negeri.
Samyang Foods menyumbang sebagian besar ekspor, mencapai $270 juta dalam tiga bulan pertama tahun 2024.
Penjualan luar negeri pembuat ramen Korea Selatan ini mencapai rekor $108,6 juta pada bulan April.
Angka tersebut naik hampir 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Layanan Bea Cukai Korea.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)