Dilansir reporter Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menyebut Rizki Nur Arifamahwati (27) sedang hamil dua bulan saat menjadi korban pembunuhan suaminya Andika Wahid Vidyanto di Chipinang, Pula Gadung, Jakarta Timur, Minggu (30/6/2024) lalu. ).
Kapolres Metro Jakarta Timur Nicholas Ari Lilipoli mengatakan, hal tersebut terbukti dengan adanya jenazah korban setelah dinyatakan meninggal dunia.
“Keadaan korban tidak hamil, berdasarkan hasil tes, korban tidak hamil, sesuai hasil tes paket tidak hamil, dan ponselnya juga tidak menunjukkan bahwa korban mengidap penyakit tersebut. menjalin hubungan dengan pria lain,” kata Nicholas kepada wartawan, Selasa (2/7/2024).
Terkait tanggapan sebelumnya yang menyebutkan RNA sedang hamil dua bulan, Nicolas menjelaskan, dugaan Andika diduga karena cemburu pada korban.
“Ini hanya dugaan tersangka, jadi (korban) hamil, ini juga dugaan tersangka,” kata Kapolres.
Selain menuduh korban sedang hamil, tersangka yang juga pegawai PT KAI ini juga mengaku korban selingkuh dengan suami orang lain.
Menurut Nicholas, tuduhan tersangka bermula saat korban langsung mengecek ponselnya setelah selesai bersama suami istri tersebut.
“Terdakwa masih mengira telah menelepon atau membatalkan WA dengan pemimpi lain, padahal sebenarnya tidak,” tutupnya.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, seorang ibu hamil yang tinggal di Jalan Asoka 4, RT 07/RW 04, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, meninggal akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Korban Rizka Noor Arifahmawati (27) yang sedang hamil dua bulan tewas kehabisan darah saat diserang suaminya Andika Ahid Vidyanta (26) pada Minggu (30/6/2024) sore.
Sekretaris RT 07/RW 04 Hendra mengatakan, pembunuhan pertama kali diketahui saat orang tua dan kerabat Andika tiba di kontrakan tempat tinggal pelaku dan Arifhamavati.
“Keluarga (Andiki) datang pukul 15.30 WIB. Mereka datang melihat keadaan (meninggalnya Arifahmawati) dan langsung melaporkan ke RT,” kata Hendra di Jakarta Timur, Senin (7/1/2024).
Mendapat laporan tersebut, petugas konservasi setempat bergegas ke lokasi kejadian, lalu menelepon Polsek Pulogadung dan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur.
Saat warga dan polisi menemukan jenazah Arifahmavati tergeletak dalam keadaan telanjang, wajahnya berlumuran darah akibat penyerangan tersebut.
Belum diketahui seberapa parah perbuatan Andika terhadap istrinya, namun menurut laporan sementara, luka di wajah Arifahmavati akibat pemukulan.
“Pelaku juga tinggal di rumah kontrakan bersama anak pertamanya, seorang putri, berusia sekitar 8-10 bulan. Jadi, mereka bertiga tinggal di rumah kontrakan: pelaku, korban, dan anak perempuan,” ujarnya.
Hendra mengatakan, Andika dan Arifahmavati yang menurut catatan masyarakat merupakan warga Bekasi, baru sekitar dua minggu mengontrak rumah di kawasan RT 07/RW 04.
Andika diketahui sehari-hari bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedangkan Arifahmawati yang kini tengah mengandung anak keduanya merupakan seorang ibu rumah tangga.
Sebelum kejadian, pengurus RT 07/RW 04 dan pemilik rumah mengaku belum menerima laporan adanya kekerasan dalam rumah tangga dari korban sehingga belum mengetahui alasan pembunuhan tersebut.
“Dia (Andika) mengaku bekerja di KAI, di Dipo Cipinang.
Usai melakukan tindak pidana, jenazah Arifahmawati dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diketahui penyebab kematiannya dan perlu dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu, keluarga orang tua Arifahmavati membawa putri korban ke Kota Bekasi.
“Kemarin malam Pak RT, pemilik rumah kontrakan juga ke kantor polisi untuk meminta keterangan. Keluarga laki-laki dan keluarga korban juga. Keluarga korban adalah seorang jurnalis,” tambah Hendra.