TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim ekspedisi Gunung Kerinci Elpala SMA 68 berhasil menaklukkan Gunung Kerinci hingga ketinggian 3.805 meter pada Minggu pagi (30/06/2024).
Ekspedisi Kerinci dipimpin oleh Taufan Novriyanda, pendaki gunung berpengalaman dari Universitas Mapala Indonesia dan anggota Elpala SMA 68.
Taufan yang juga tergabung dalam Control Committee Asosiasi Camping dan Climbing Indonesia (ACTI) dalam keterangannya, Selasa (6/2/6), mengatakan, “Kesatuan tim dan semangat pendakian adalah satu kesatuan. salah satu kunci keberhasilan pendakian ini.” 2024).
Sebelum anggota ekspedisi mencapai puncak, mereka menemukan prasasti Yudh Sentik yang merupakan penghormatan kepada anggota Elpal SMA 68 yang hilang pada 23 Juni 1990.
Tanda ini terletak di jalur pendakian dan merupakan simbol pengorbanan dan semangat juang para anggota Elpal sebelum mereka.
Kegiatan kebangkitan ini dilakukan dengan penuh keagungan dan pengabdian, mengenang jasa Yoda Sentika kepada masyarakat Elpala.
Daron A.A. Rahardianto, guru SMA 68 yang turut serta dalam pendakian mengatakan, “Menghidupkan prasasti tersebut bukan hanya sekedar kegiatan fisik, namun menjadi momen refleksi bagi para anggota Elpal.”
Selain menghidupkan kembali prasasti tersebut, rombongan pendakian juga membuat film dokumenter. Proyek ini disutradarai oleh Ekka Bhamaputra, diproduksi oleh Indira Saraswati dan produser eksekutif oleh Dhar Idi Yoga.
Tujuan dari pembuatan film dokumenter ini adalah untuk merekam momen-momen penting selama pendakian serta menampilkan keseruan dan perjuangan para anggota Elpal dalam mencapai puncak tertinggi di Sumatera.
Proses pembuatan film dokumenter ini banyak menemui tantangan teknis dan logistik. Tim produksi harus bekerja dalam cuaca yang tidak dapat diprediksi dan medan yang berat.
Namun berkat kerjasama Matin dan antusiasme yang besar, mereka berhasil menggambarkan momen-momen epik pendakian ini. Kami berharap film dokumenter ini dapat menginspirasi banyak orang dan memberikan gambaran nyata tentang dedikasi para anggota Al-Pal.
Para pendaki yang mengikuti ekspedisi ini antara lain selain Elpal, kru film, mahasiswa Universitas Kehutanan Bengkulu, SMK Kehutanan Pekanbaru, TNKS dengan bimbingan Dr. Suharna, SSos, kepala bagian teknis BBTNKS MSi dan sejumlah jurnalis.
“Pendakian ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi anggota Elpala, tetapi juga merupakan bukti solidaritas dan komitmen mereka terhadap masyarakat,” kata pendiri Elpala Daradi Yoga, Selasa (7 Februari 2024).
Dengan semangat pantang menyerah, mereka mampu mengatasi berbagai tantangan alam yang menghadang selama pendakian.
Setiap langkah yang mereka ambil diiringi dengan semangat yang besar untuk menghormati para pendahulu dan membawa nama baik Elpala SMA 68.
Kami berharap perjalanan ini dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk tetap menjaga jiwa petualang dan kecintaan terhadap alam. Film dokumenter yang mereka buat juga akan menjadi saksi bisu perjalanan epik tersebut, mengabadikan momen-momen penuh makna dan inspirasi bagi penontonnya. Para anggota Elpala SMA 68 telah membuktikan bahwa kerjasama, semangat dan dedikasi saja tidak cukup untuk mencapai puncak.
Pendaki Alpala yang terdiri dari Taufan Navrianda, Aditya Tristanti, Guntur Ajay Prastio, Abi Yusuf, Daron A.A Rahardianto, Indira Sarasvati, Hizkia Dianne A Mandagie, Tomi Budiarto, Eka Bama Putra, Susan Indahwatiko Susan A.A. Dave Rondonovu, Tetanya Rodica, Variani Kriinayanni, Srivinarsie Maria Kirana, Bintang Asiam Sosilobodi, Reza Olya dan Sarah Stephanie Adinda Mandgie.