TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan ada dua Panglima TNI di wilayah tersebut yang siap dan bersedia mengikuti Operasi Kemanusiaan Gabungan (Joint Humanitarian Operation) ke Gaza Palestina.
Hal itu disampaikan Agus saat menjawab pertanyaan anggota Komisi I DPR saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Pada Kamis (6/6/2024), Agus seperti dikutip dalam kanal YouTube Komisi I DPR RI mengatakan, “Gubernur Singapura dan Gubernur Australia menegaskan siap bekerja sama.
Agus mengatakan TNI telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan untuk mempersiapkan Satgas PBB untuk Palestina.
Ia mengatakan, pertemuan tersebut akan digelar pada 27 Mei dan 3 Juni 2024 di Jakarta.
Agus mengatakan Kementerian Luar Negeri telah menginformasikan bahwa operasi di Gaza yang dilakukan saat ini merupakan operasi kemanusiaan bersama.
Agus melanjutkan, kerja kemanusiaan ini baru bisa dilakukan setelah adanya perjanjian damai antara Israel dan Palestina.
“Saat ini kita memerlukan mandat PBB untuk menciptakan joint deployment atau operasi bersama dengan negara-negara ASEAN,” kata Agus.
“Saat ini Kementerian Pertahanan sedang mempersiapkan berbagai izin kebijakan operasi di Gaza dan penggunaan dermaga apung sementara di kawasan tersebut bekerja sama dengan Siprus, Uni Eropa, dan Amerika Serikat,” lanjutnya.
Agus juga menegaskan, pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Palestina masih menunggu resolusi dan mandat PBB.
Dia mengatakan, Mabes TNI telah menyiapkan prajurit dengan pengaturan untuk dikonfirmasi ke PBB.
TNI juga telah mengatur pengiriman rumah sakit dan kapal rumah sakit serta ekspedisi yang sudah selesai menunggu keputusan pemerintah, katanya.