AS mendesak Qatar untuk mengusir Hamas dari Doha, Hamas menolak memindahkan markasnya ke Irak
TRIBUNNEWS.COM – Hamas membantah laporan bahwa mereka berencana memindahkan markas politiknya dari Qatar ke Bagdad, Irak.
“Tidak ada kebenaran dalam berita Sky News Arabia, mengutip surat kabar National, tentang berita bahwa Hamas berencana meninggalkan Qatar dan pergi ke Irak,” kata Izzat Al-Rishq, anggota biro politik Hamas, dalam tulisannya pidato. akun Telegram. dilansir Memo, Selasa (25/6/2024).
Kemarin The National, yang berbasis di Uni Emirat Arab, pertama kali melaporkan bahwa pemerintah Irak telah setuju untuk membuka kantor Hamas di Bagdad pada bulan Mei, dan bahwa Iran bertanggung jawab untuk melindungi para pemimpin dan kantor Hamas.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa langkah ini untuk mengurangi tekanan Qatar dan Amerika Serikat terhadap Hamas guna memfasilitasi perundingan dengan Israel mengenai kesepakatan pertukaran tahanan dan tawanan untuk penghentian perang di Gaza.
Perundingan besar ini, yang diselenggarakan oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, telah berlanjut selama berbulan-bulan tanpa kemajuan dalam perjanjian gencatan senjata.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan “fase intensif” perang akan segera berakhir, ketika Israel meningkatkan serangannya ke Gaza. Warga Palestina mengamati kehancuran setelah serangan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023, (MOHAMMED ABED/AFP)
Hari ini, National mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memperingatkan pemerintah daerah (Irak) untuk tidak bernegosiasi dengan Hamas.
Baghdad, yang selalu terlibat dalam upaya diplomatik, menyambut baik gagasan untuk mempertahankan Hamas di negaranya, kata sumber tersebut.
Namun, kata mereka, pimpinan partai tersebut belum memutuskan kapan akan pindah.
“Kami telah menjelaskan kepada semua pemerintah daerah bahwa kami tidak dapat berbisnis dengan Hamas setelah serangan teroris pada 7 Oktober,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller sebagai tanggapan atas pertanyaan dari percakapan kemarin mengenai rencana tersebut. untuk pindah ke Irak. “Dan semua orang pergi,” kata Miller. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 17 Januari 2024. (Fabrice COFFRINI / AFP) Blinken mendesak Qatar untuk mengancam Hamas dan mengusir mereka di Doha
Pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta Qatar untuk memberi tahu Hamas tentang dua pilihan: menerima para tahanan dan perjanjian gencatan senjata yang diusulkan oleh Israel dan Washington, atau menghadapi pengusiran dari Doha.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNN bahwa Blinken menyampaikan pengumuman tersebut kepada Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani dalam pertemuan di Washington pada 5 Maret.
Para pejabat AS mengatakan Qatar mengetahui pengumuman tersebut dan setuju tidak akan ada sanksi besar.
(oln/memo/almydn/*)