TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Seorang narapidana bernama Zainal Arifin Nasution (26) ditemukan gantung diri di Bulak Kapal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA di Bekasi, Jawa Barat.
Seorang narapidana asal Tapanuli, Sumatera Utara, ditemukan tewas pada Minggu (19/5/2024).
AKBP Muhammed Firdaus, Kasat Reskrim Metro Bekasi, mengatakan penyidik sudah mengatur wawancara dengan saksi-saksi seperti sipir Lapas Bulak Shipyard.
“Dia akan diadili di Lapas Bulak Kapal (teman sekamar saksi), petugas Lapas akan lebih banyak lagi,” kata Firdaus, Jumat (28/6/2024).
Firdaus menambahkan, polisi telah menggali atau menghancurkan lubang ZAN di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
“Kami melakukan penggalian makam atau penggalian kuburan, dan otopsi tempat orang-orang yang dimakamkan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara,” jelasnya.
Karena kasusnya masih dalam penyelidikan, para pendukungnya belum bisa menjelaskan lebih lanjut.
Hasil penggalian atau otopsi makam tempat korban dimakamkan masih menunggu tanggapan dari pihak ahli patologi forensik Polda Sumut, jelasnya. ZAN dianggap tewas
Jenazah ZAN ditemukan di kamar mandi penjara dengan handuk melingkari lehernya.
Saat pertama kali ditemukan, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan memutuskan memulangkan jenazah ke kampung halaman.
Keluarga dekat ZAN kaget saat tiba di kampung halamannya dan diberi tahu bahwa salah satu keluarganya meninggal dunia akibat kekerasan.
Saksi mengatakan kepada keluarga bahwa ZAN menghubungi saudaranya dan memintanya untuk mengirimkan Rs 3 lakh.
Di sel bersama enam narapidana lainnya di Lapas Kategori IIA Bekasi, ZAN bertanya kepada sesama narapidana mengenai kondisi remaja 26 tahun tersebut.
Menurut Susanni, teman sekamarnya menceritakan bahwa narapidana ZAN sedang tidur saat salat subuh dikumandangkan.
“Ruangan ini kecil, sekitar 5×7 meter, berisi tujuh orang, dan salah satu narapidana mengatakan saat salat subuh, ruangan ini ramai,” jelasnya.
Usai salat, rekan kami pergi tidur dan mendapati ZAN gantung diri sekitar pukul 07.10.
“Saat melihat ada yang digantung, dia langsung menangis, dan dengan teriakan itu para penjaga ikut bertanya apa yang terjadi, ada yang gantung diri,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan rekannya, ZAN menunjukkan gejala biasa sebelum gantung diri.
“Apa yang kami alami adalah masalah yang berhubungan dengan stres, jadi keluarga tidak mencari masalah lebih lanjut,” kata Suzanne.
ZAN berada dalam pengawasan jaksa atas kasus narkoba. Korbannya, Bulak Kapal, hanya mendekam di penjara selama empat hari.
Pengarang : Yusuf Bakhtiar
Artikel tersebut dimuat TribunJakarta.com dengan judul Narapidana Digantung Hingga Mati, Polisi Sedang Selidiki Rekan Napi dan Sipir Lapas Bulak Kapal.
Dan seterusnya
Lapas Bulak Bekasi mengungkap kondisi terakhir seorang napi yang tewas gantung diri.