Wartawan Tribunnews.com Namira Junia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dilaporkan dilanda gelombang panas ekstrem, dengan suhu mencapai hampir 50 derajat Celcius, sebelum badan kesehatan internasional mulai mengeluarkan peringatan kesehatan.
Peringatan tersebut dikeluarkan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) setelah gelombang panas di kawasan Asia mulai meningkat drastis pada tahun ini, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 1961-1990.
Hingga WMO mengumumkan bahwa Asia akan tetap menjadi kawasan paling rentan di dunia pada tahun 2023 terhadap bahaya terkait cuaca, iklim, dan air.
Gelombang panas ini disebabkan oleh pola cuaca El Nino, atau pemanasan permukaan laut di atas rata-rata yang berkepanjangan. Fenomena ini terjadi akibat angin laut yang terus bertiup ke arah barat sepanjang garis khatulistiwa.
Sayangnya, pergerakan angin mendorong air ke arah timur sehingga menyebabkan suhu permukaan laut lebih hangat dari biasanya. Akibat El Nino, kawasan Asia Tenggara menjadi lebih kering akibat berkurangnya curah hujan.
Daftar negara Asia Tenggara yang terkena dampak kondisi cuaca ekstrem: 1. Thailand
Pihak berwenang Thailand mengatakan 30 orang tewas dalam sebulan terakhir karena gelombang panas terus melanda Thailand.
Suhu di ibu kota Bangkok mencapai 40,1 derajat pada hari Rabu, sementara pihak berwenang memperingatkan “indeks panas” sebesar 52 derajat, yang akan mendorong permintaan listrik Thailand ke rekor 35.830 megawatt, seperti dikutip Guardian. 2. Vietnam
Di Vietnam, warga mulai berkumpul untuk mencari “perlindungan” dengan mengunjungi mal-mal ber-AC di Kota Ho Chi Minh. Setelah Badan Meteorologi Nasional Vietnam memperingatkan risiko kebakaran, dehidrasi, dan sengatan panas akibat kondisi cuaca ekstrem. 3. Filipina
Filipina merupakan salah satu negara yang terkena dampak panas ekstrem. Berdasarkan data Badan Meteorologi Filipina, seperti dilansir CNA, suhu di Manila meningkat tajam hingga mencapai 38,8 derajat Celcius. Sedangkan indeks panas di kota lain mencapai 45 derajat.
Dampaknya, kegiatan pendidikan tatap muka di sekolah diliburkan selama dua hari di Filipina. Tak hanya itu, angkutan umum seperti angkutan umum juga ikut mogok.
“Mengingat perkiraan indeks panas terbaru… dan pengumuman mogok transportasi nasional, semua sekolah negeri akan mengadakan pembelajaran jarak jauh mulai tanggal 29-30 April 2024,” kata Departemen Pendidikan negara bagian. 4. Myanmar
Myanmar juga dilanda panas ekstrem dengan suhu mencapai 48,2 derajat Celcius. Sejak Minggu (28/4/2024), terjadi gelombang panas di Kota Chauk, Distrik Magway, Myanmar Tengah.
Untuk mencegah kematian akibat serangan panas, Direk Kampanen, wakil direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, mendesak para lansia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan, termasuk obesitas, untuk tetap berada di dalam rumah dan minum air secara teratur. 5.Bangladesh
Gelombang panas yang melanda Bangladesh melebihi 42 derajat Celcius, menjadikannya gelombang panas terburuk sejak tahun 1948.
Karena kenaikan suhu yang ekstrim, pengadilan setempat memerintahkan penutupan sekolah di seluruh negeri. Berdasarkan aturan tersebut, dalam beberapa hari ke depan, sekitar 32 juta siswa harus melaksanakan proses belajar mengajar di rumah, tepatnya hingga Minggu (5/5/2024). 6.Malaysia
Departemen Meteorologi Malaysia telah mengeluarkan peringatan cuaca panas untuk 16 distrik, dengan suhu melonjak antara 35 dan 40 derajat Celcius selama tiga hari berturut-turut sejak akhir pekan lalu.
Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa pada 13 April, terdapat 45 kasus penyakit panas yang tercatat di republik ini, tanpa menyebutkan secara spesifik kapan kementerian tersebut mulai memantau kasus tersebut. 7. Singapura
Di negara kota tetangga Singapura, layanan cuaca mengatakan suhu negara itu pada tahun 2024 bisa meningkat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yang merupakan tahun terpanas keempat di Singapura sejak tahun 1929.
Rekor hari terpanas di Singapura terjadi pada 13 Mei tahun lalu, ketika suhu maksimum harian tertinggi mencapai 37 derajat Celsius. 8.Indonesia
Di Indonesia, cuaca ekstrem menyebabkan peningkatan demam berdarah, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, dengan jumlah kasus meningkat dua kali lipat dari 15.000 tahun lalu menjadi 35.000, kata Kementerian Kesehatan.
Hal ini disebabkan pola cuaca El Nino telah memperpanjang musim kemarau, dan suhu yang lebih hangat mempercepat siklus hidup nyamuk.