TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menggunakan gadget dan smartphone bersama anak dapat mempengaruhi kemarahan anak. Anggota Satker Koordinasi Tumbuh Kembang dan Perkembangan Sosial Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K) mengatakan, jika anak diawasi atau di depan alat bergerak lebih dari 20 menit, suhu amarahnya mencapai 65,1 persen.
Dr. Hal itu diungkapkan Ayu saat konferensi virtual yang diselenggarakan IDAI pada Selasa (23/4/2024).
I Gusti Ayu melanjutkan, penggunaan gawai yang terlalu lama dapat menurunkan pemahaman anak terhadap kata-kata. Hal ini membuat anak sulit mengungkapkan perasaannya.
Selain itu, Dr. I Gusti Ayu pun mempertimbangkan alasan kemarahan lainnya. Seperti kelelahan, kelaparan atau gangguan kesehatan. Misalnya gangguan pernapasan, infeksi telinga, atau gangguan tidur. Alasan lainnya adalah anak menginginkan sesuatu dan ditolak.
Hal ini mungkin juga disebabkan oleh keterikatan orang tua, pengabaian orang tua, dan pengaturan keluarga yang tidak konsisten.
“Faktor lingkungan, kekerasan dalam keluarga, orang tua yang mengalami gangguan jiwa.