TRIBUNNEWS.COM – Sekelompok siswi yang masih duduk di bangku SMA menjadi viral setelah videonya mengejek penderitaan anak-anak Palestina saat makan di restoran cepat saji.
Dalam video tersebut, terlihat seorang remaja membandingkan makanan yang dimakannya dengan bagian tubuh anak-anak Palestina.
“Tulang-tulang anak-anak Palestina,” kata remaja tersebut.
Tak berhenti sampai di situ, ada juga bocah lelaki lain yang mengibaratkan makanan yang disantapnya dengan ‘daging dan darah anak-anak Palestina’.
“Ini darah anak Palestina,” kata seorang anak laki-laki sambil tertawa.
“Ini daging bayi Palestina,” kata anak laki-laki lainnya yang juga tertawa.
Rupanya, video yang menuai kritik dari berbagai pihak itu viral di Palestina.
Seorang jurnalis perang kelahiran Gaza, Palestina bernama Yousef Alhelou mengunggah ulang video tersebut dan mempertanyakan dari mana asal anak-anak tersebut.
“Dari negara mana mereka berasal? Apakah mereka termasuk dalam rantai makanan?” Tulis Yousef dalam postingan di akun Instagram pribadinya, @alhelou.y, diumumkan pada Rabu (12/6/2024).
Jurnalis Palestina yang tinggal di London ini juga mengkritik orang tua gadis-gadis tersebut, yang menurutnya tidak mampu mendidik mereka.
Kritik tersebut ia tuliskan dalam unggahan videonya.
“Orang tua macam apa yang membesarkan mereka?” Yousef mengkritik.
Respon Sekolah
Terkait video tersebut, SMP Negeri 216 Jakarta buka suara.
Dalam unggahan yang dilihat Tribunnews.com, Selasa (11/6/2024), pihak sekolah memberikan penjelasannya.
Pihak sekolah menyelidiki dan memastikan kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah, yakni Minggu malam (9/6/2024), sepulang dari kebaktian gereja dan makan siang di restoran cepat saji.
Bukankah keempat orang yang ada dalam video itu adalah siswa SMP 216 Jakarta.
Namun yang merekam dan mengunggah video tersebut sebenarnya adalah siswa kelas 9 SMPN 216 Jakarta. Mereka adalah teman yang beribadah.
“Empat orang dalam video tersebut bukan siswa SMPN 216 Jakarta. Namun yang membuat video dan mempostingnya serta pemilik akun Instagram story tersebut adalah salah satu siswa kelas 9 SMPN 216 Jakarta yang juga merupakan muridnya. . teman,” baca pernyataan itu.
Pihak sekolah menyelidiki video yang beredar tersebut.
Pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut.
“Kami dari pihak sekolah menghubungi yang bersangkutan dan orang tuanya serta mendorong yang bersangkutan untuk menjelaskan dan meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersinggung atas perbuatannya,” lanjut penjelasannya.
Sekolah tersebut mengaku selalu mengajarkan dan mendukung gagasan toleransi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rini Ayu Panca Rini)