TRIBUNNEWS.COM – Rusia terus meneliti cara mengantisipasi serangan drone dari musuh bebuyutannya, Rusia.
Alhasil, Rusia banyak melahirkan penemuan-penemuan yang terkadang dianggap konyol, namun tetap efektif.
Salah satu inovasi terbaru Rusia adalah kendaraan udara tak berawak (UAV).
Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaring dan ikannya tertangkap di jaring tersebut.
Cara kerjanya pada dasarnya sama, namun dalam hal ini target jaringannya adalah penggerak drone Ukraina.
Begitu tertangkap jaring, baling-balingnya langsung tersambung dan tidak bisa diputar lagi.
Media Ukraina Strana Sinda melaporkan bahwa drone Rusia telah mencegat drone Ukraina yang mendekat. Kemudian baling-balingnya terhenti dan drone tersebut jatuh ke tanah.
Mereka bilang sistemnya disebut Net Launcher. Shahid semakin kuat
Tidak hanya untuk drone pertahanan, Rusia juga telah memodifikasi drone Shahed untuk perlindungan yang lebih baik dalam peperangan elektronik.
Menurut saluran TV Dom, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, angkat bicara mengenai hal ini.
Menurutnya, Shahed menjadi sasaran sistem pertahanan udara yang sulit dan tidak dapat diprediksi.
Kemajuan terbaru memungkinkan drone untuk melanjutkan komunikasi dengan satelit setelah mereka meninggalkan wilayahnya, bahkan jika mereka memasuki zona peperangan elektronik.
Diharapkan dari Laut Krimea, Azov, dan Kursk.
Federasi Rusia menyerang Uman di wilayah Cherkasy dengan drone. Infrastruktur industri terkena dampak buruknya. Satu orang awalnya terluka.
Militer Rusia juga menyerang Krivoy Rog dengan drone. Infrastruktur sipil terkena dampaknya, dan kebakaran disebabkan oleh tembakan artileri.
Perang di Ukraina kini memasuki hari ke-585. Kami mengikuti berita dan kejadian penting terkini 1 Oktober 2023 dengan metode online terkini. Pasukan pertahanan udara Ukraina sedang memantau kedatangan drone serang Rusia
Selain perubahan tersebut, Rusia juga terus memodifikasi taktik serangan Shahid sehingga semakin sulit dideteksi dan diprediksi.
Hal itu diungkapkan seorang pejabat militer Ukraina di saluran Telegramnya dengan tanda panggil “Alex”.
Menanggapi laporan tentara di unit bergerak yang menembak jatuh drone, Alex baru-baru ini menulis bahwa drone kamikaze Rusia telah “belajar” untuk mengubah arah dengan cepat.
“Jika salah satu menabrak jalan raya, yang lain akan mengubah azimuth sejauh 5-10 km (yaitu tidak terbang di jalur yang sama),” kata pejabat militer tersebut. Selain itu, Shahid memiliki distributor baru yang menyediakan pasokan listrik otomatis. .