Laporan wartawan Tribunnews.com Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy angkat bicara soal kasus seorang polisi wanita (polwan) yang membakar suaminya yang juga seorang polisi di Mojokert, Jawa Timur.
Menurut Muhajir, kasus tersebut sudah berada pada level serius.
Parah sekali, kita sudah tahu, kata Muhadjir di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/6/2024).
Namun Muhajir tak menjelaskan lebih jauh penilaiannya.
Dia mengatakan, persoalan polisi yang membakar suaminya harusnya disampaikan kepada Direktur Polri.
“Tanya Kapolsek, tolong tanya saya,” kata Muhajir.
Sebelumnya diberitakan, seorang polwan di Mojokerto, Jawa Timur, membakar suaminya di kompleks Polres Mojokerto pada Sabtu (6/8/2024) pagi.
Rupanya suami polisi tersebut juga seorang polisi, Brigadir RDW.
Akibat ulah polisi berinisial FN tersebut, suaminya sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto hingga meninggal dunia pada Minggu (6/9/2024) pukul 12.55 WIB.
Benar, beliau meninggal dunia pada pukul 12.55 dan akan dimakamkan di Jombang karena berasal dari sana, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri seperti dikutip TribunJatim.com.
Sedangkan Brigadir FN dilimpahkan ke Polda Jatim.
“Sore harinya, prosedur penetapan pasal dan lainnya masih berjalan. (Alasan?) Masih berjalan, kita masih menunggu,” tandasnya.
Sebelumnya, polisi masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut.
“Kami masih mendalami (ponsel) pelaku, dan kami juga sedang melakukan penyelidikan bersama Bareskrim dan Unit Propam dan Propam Polda Jatim,” kata Daniel di Mapolda Mojokerto, Senin, 10 Agustus. Sabtu. (06/08/2024) malam.