Tribunnews.com, Jakarta – BYD menyatakan telah mengirimkan 1.500 kendaraan listrik BYD ke Indonesia dan telah tiba di galangan kapal Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Kendaraan mulai dikirim ke dealer BYD dan kemudian diteruskan ke konsumen.
Luther Panjaitan, Kepala Komunikasi Pemasaran PT Byd Motor Indonesia, mengatakan perpindahan unit mengacu pada rangkaian antrian pesanan pelanggan.
“Seluruh kendaraan 1.500 BYD yang tiba di pelabuhan sudah berada di galangan kapal dan mulai melakukan pengiriman,” kata Luther pada media briefing di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat sore.
“Saat ini, proses pengaturan pengiriman harus diberikan kepada konsumen di dealer resmi BYD,” kata Luther.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews, unit yang dikirimkan ke konsumen berbasis batch I, berdasarkan data konsumen yang mengidentifikasi kendaraan BYD dari satu pameran supermarket ke supermarket sebelum merek mobil listrik tersebut hadir Pameran Motor Show (IIMS).
Luther mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi ekspektasi ribuan konsumen di Indonesia yang telah memesan mobil di Indonesia.
“Pesanan dalam jumlah besar ini melebihi perkiraan awal dan menunjukkan kuatnya minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik BYD,” ujarnya.
Namun diakui Luther Panjaitan, dalam proses pendistribusian dan pengirimannya, BYD menghadapi berbagai kondisi terkait penggunaan jaringan tersebut, sebuah komitmen investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia.
Oleh karena itu, langkah bisnis yang dilakukan BYD kini juga melibatkan pihak lokal dan mitra yang telah bermitra dengan BYD untuk menjamin kelancaran pengiriman ke pelanggan.
Luther menambahkan, proses pembuatan dan pengangkutan Byd EV ke Indonesia tidak menjadi masalah.
“Yang terjadi sekarang adalah mekanisme keseimbangan supply dan demand. Proses pengurusan surat kendaraan seperti STNK harusnya lancar, tidak boleh ada kendala,” ujarnya.
BYD saat ini menjual tiga kendaraan listrik, Byd Atto 3, Byd Seal, dan Byd Dolphin.