TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria yang menamakan dirinya “Om Bule” diduga menghina pembangunan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dikabarkan berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
Diduga video tersebut diambil bukan di lokasi sebenarnya ibu kota negara (IKN) yakni Kalimantan Timur.
Dennis H. Somadilaga, Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, mengungkapkan video tersebut tidak direkam di IKN.
“Tidak, tidak ada di IKN. Saya sudah lihat videonya dan saya kira tidak ada ruang untuk itu,” kata Dennis saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Jumat ( 14/6/2024).
Pernyataan Dennis semakin diperkuat ketika akun bernama @alir menyebut video tersebut diambil di wilayah Bogor, Jawa Barat.
“Hai, ini Perumahan Bogor Raya di Bogor,” kata akun tersebut.
Kompas.com menelusuri dan menemukan lokasi yang diduga digunakan bule tersebut untuk merekam video tersebut seolah-olah berada di IKN, yakni Danau Bogor Raya, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Video tersebut dilaporkan direkam di sebuah kawasan perumahan bernama Sana Hills.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi pembangunan hunian ini terlihat sama dengan yang ada di video, meski kawasan tersebut masih dalam tahap pembangunan proyek.
Pipa atau saluran pembuangan juga terlihat dalam video yang sepertinya berkaitan dengan proyek perumahan.
Beberapa pekerja juga terlihat memasang pondasi menggunakan mesin crane kecil, sementara pekerja lainnya meratakan tanah menggunakan ekskavator.
E, pegawai Sana Hills, membenarkan bahwa video klip alien tersebut diambil di sekitar pemukiman warga.
Namun E enggan berkomentar terlalu banyak dan belum mengetahui secara pasti kapan video tersebut direkam dari akun Om Bulley.
“Benar dia merekam videonya di sini. Tapi saat itu tidak ada yang tahu,” ujarnya saat ditemui Kompas.com, Minggu (16/6/2024).
Pegawai lain yang enggan diungkap identitasnya juga mengaku kerap melihat bule tersebut beraktivitas di kawasan pemukiman Danau Bogor Raya. Lokasi yang digunakan akun @maxi_masker yang disebut-sebut berbasis di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) terdaftar di Bogor, Jawa Barat.
Dia berkata: “Saya sering melihat dia (orang asing) suka berlari di pemukiman.”
Karyawan tersebut juga mengatakan bahwa orang asing memotret area tersebut tanpa izin sebelumnya.
Dia berkata: “Yang terjadi kemarin adalah dia memasuki proyek tanpa izin, dan jelas tanpa sepengetahuan pihak proyek, dan pihak luar biasanya tidak bisa memasuki proyek secara sembarangan.”
Video tersebut kini tengah diselidiki Polda Kaltim.
Polisi mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, lokasi yang disebutkan dalam video tersebut bukan di IKN.
“Tim Polda Kaltim menelusuri media sosial tersebut. Temuan sementara lokasinya bukan di kawasan IKN,” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kompol Artento saat dihubungi, Jumat. (14/6/2024).
Artento meminta oknum tersebut tidak melakukan hal yang sama dengan membuat konten tersebut, meski berupa opini atau kritik.
Lebih lanjut Artento mengatakan, hasil profiling menunjukkan bahwa pria tersebut merupakan warga negara Indonesia.
Apalagi jika yang dimaksud adalah warga negara Indonesia yang akunnya menggunakan nama ‘Om Bule’, jangan sampai menimbulkan kebencian terhadap orang lain sebagai warga negara Indonesia,” ujarnya.
Diketahui ada seorang bule yang merekam video yang mengkritik perkembangan IKN.
Dalam video yang diunggah akun TikTok maxi_masker, terlihat seorang pria berpenampilan bule dengan kemeja biru dan topi putih terlihat berdiri di zona konstruksi.
Orang asing tersebut mengatakan dirinya di IKN dan menyebut IKN adalah modal korupsi nepotisme
Halo pecinta bule, saya di IKN ibu kota korupsi dan nepotisme. Di sini kita melihat gedung IKN ibu kota korupsi dan nepotisme, ujarnya.
Ia juga menyinggung persoalan kesenjangan di masyarakat, seperti terhentinya pembangunan rumah pejabat, terhentinya gedung-gedung bertingkat, dan krisis air sehingga air harus didatangkan dari Jakarta.
Orang asing tersebut berkata: “Karena di sini tidak ada air, dan sangat sulit untuk mandi, pipa-pipa ini didatangkan dari Jakarta, dan pipa-pipa itu akan dipasang di sini.”
“Ada hotel, ada rumah, dan mungkin menginap di sini (menunjuk ke tempat sempit di pojok), nanti akan dibangun gubuk untuk rakyat jelata, tapi kalau ada pejabat di sana, gunungnya. sudah digali,” tambahnya. (Kompas.com/Tribunnews)