Reporter TribuneNews.com, Namir Yunia Lesanti melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, Yaman – Milisi Houthi Yaman kembali menyerang kapal mitra Israel yang berlayar di perairan Laut Merah.
Kelompok Houthi menargetkan setidaknya enam kapal sekutu Israel dalam 24 jam terakhir, termasuk kapal curah Laax berbendera Marshall, kapal penjelajah penumpang Laut Merah Moria dan Sealady, PressTV melaporkan.
Kemudian kapal Alba dan Maersk Hartford diserang rudal di Laut Arab dan terakhir kapal Minerva Antonia menjadi sasaran tembak saat melewati Laut Mediterania.
Serangan ini telah dikonfirmasi langsung oleh juru bicara tentara Ansarullah Houthi Yahya Saari.
Sari dalam keterangan resminya mengatakan, rangkaian serangan yang dilakukan kelompok Houthi sebagai respons atas pembantaian mengerikan yang dilakukan pasukan Israel, di mana 45 warga sipil Palestina dibakar hingga tewas di kamp Rafah.
Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam serangan Houthi tersebut, namun menurut laporan Pusat Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), kapal tanker Yunani berbendera Kepulauan Marshall, Lax, bocor dan kemasukan air setelah dilanda angin kencang. Hampir tenggelam karena. Peluru kendali.
Sementara itu, perusahaan keselamatan kapal LSS-SAPU mengatakan kapal kargo yang membawa gandum masih bisa berlayar ke tujuannya meski terdapat lubang besar di ruang kargo.
Kapal mengalami kerusakan, namun kapal dapat melanjutkan perjalanan ke tujuannya dengan kecepatan normal, kata juru bicara LSS-SAPU.
Ini bukan pertama kalinya kelompok Houthi melakukan serangan seperti itu, sejak November lalu, tepat setelah Israel melancarkan operasi militer di Palestina, milisi sayap kanan Houthi Iran mulai aktif membom kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah .
Para pejabat Houthi meyakini blokade dan serangan yang mereka lakukan merupakan bentuk protes terhadap agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 36.000 orang.
Kelompok Houthi menggambarkan tindakan tersebut sebagai kampanye solidaritas untuk Palestina dan menentang perang Israel di Gaza.
Tanpa ragu, guna meningkatkan kekuatan tempur pasukan militer Iran, baru-baru ini mereka memperkenalkan senjata tempur baru yang merupakan versi upgrade dari sistem pertahanan udara jarak jauh Bavar-373 yang menggabungkan elemen rudal seri Sayyid. Bisa. Mengarah ke eksekusi. , Mitra Israel Brod Bonkos
Selain menimbulkan kerusakan, serangan roket yang dilakukan Houthi juga berhasil membuat kapal-kapal sekutu Israel yakni Amerika Serikat dan Inggris gulung tikar karena menghadapi lonjakan premi atau asuransi. Biaya meningkat sebesar 50 persen.
Lonjakan tarif ini terjadi ketika angkatan bersenjata Houthi Yaman terus menargetkan tiga kapal, sehingga mendorong perusahaan asuransi untuk memotong tarif premi sebesar ratusan ribu dolar untuk kapal-kapal yang menuju AS, Inggris, dan Israel.
“Kapal-kapal yang menuju Amerika Serikat, Inggris atau Israel mengenakan tarif sekitar 20 hingga 50 persen lebih tinggi dibandingkan kapal-kapal lain yang beroperasi di Laut Merah,” kata David Smith, kepala pialang asuransi McGill & Partners. Oleh Almayedeen.
“Langkah ini diambil untuk melindungi perusahaan dari risiko kerugian akibat menutupi bisnis yang sangat berisiko,” kata Smith.
Selain itu, akibat serangan Houthi, banyak perusahaan Israel, Amerika, dan Inggris kini mulai menghentikan kegiatan bisnisnya, sehingga mengakibatkan melambatnya harga ekspor dan impor.
Belum diketahui secara pasti kapan ketegangan ini akan mereda, namun para analis memperkirakan, jika perubahan tren ini terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, hal tersebut dapat berdampak pada perekonomian ketiga negara tersebut di atas yang saat ini berada di ambang resesi .