Laporan reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia Global Compact Networks (IGCN) mendukung generasi inovator masa depan melalui akselerator Sustainable Development Goals Innovation (“SDGI”) untuk Profesional Muda.
Ini adalah kesempatan unik yang ditawarkan kepada anggota jaringan Global Compact PBB untuk mendorong talenta muda dalam organisasi tersebut berkolaborasi dan mempromosikan inovasi bisnis sejalan dengan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Fokus pada pengembangan dan penerapan solusi inovatif melalui teknologi, inisiatif, dan model bisnis terkini yang berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan perusahaan.
Pendiri IGCN Y.W. Junardy mengatakan SDGI 2024 merupakan tahun kedua SDGI Accelerator diselenggarakan di Indonesia dan diikuti oleh 16 tim muda inovatif dari 15 perusahaan tanah air.
Mulai Februari 2024, Akselerator SDGI akan menarik para inovator muda serta CEO, pemerintah, PBB, dan praktisi bisnis.
Inovator Muda Indonesia tahun ini adalah: (1) PT Bank Jago Tbk; (2) PT Domas Agrointi Prima; (3) Dynapack Asia; (4) Kantor Hukum HHP; (5) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk; (6) PT Kalbe Farma Tbk; (7) PT MMS Grup Indonesia; (8) PT Mowilex Indonesia (dua tim); (9) PT Paragon Teknologi dan Inovasi; (10) PT Pertamina Hulu Energi; (11) PT Pertamina Perkapalan Internasional; (12) Limbah Industri PT Prasadah Pamunah; (13) PT Samudra Indonesia Tbk; (14) PT Singaland Acetama (SGA); dan (15) PT TBS Energi Utama Tbk.
“Saat program ini berakhir pada September 2024, kita akan memiliki jaringan global profesional muda dari anggota Global Compact,” kata Y.W. kata Junardi kepada wartawan, Rabu (15/4/2024).
Menurutnya, program intensif enam bulan ini dirancang untuk mengaktifkan potensi pemimpin bisnis dan agen perubahan masa depan.
Tim harus mengidentifikasi peluang dan menciptakan solusi yang tidak hanya menguntungkan perusahaan mereka, namun juga berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dalam mengembangkan inovasi untuk SDGs.
Program ini mencakup berbagai komponen seperti webinar internasional, lokakarya pelatihan lokal, pendampingan, studi kasus langsung, sesi interaktif dengan kolega dan pakar, dan kegiatan penelitian.
“Kegiatan ini didasarkan pada pendekatan ‘belajar dan berlatih bersama’ yang menekankan pengalaman langsung dan orientasi terhadap pemecahan masalah dan memanfaatkan peluang.”
“Para inovator muda ini dibimbing dan diawasi oleh para ahli untuk memberikan bimbingan dan dukungan selama proses berlangsung.”
Aditya Warman, selaku Badan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dan Wakil Sekretaris Jenderal APINDO mengatakan, untuk terus mencari dan mempromosikan inovasi tersebut, Pemerintah, Organisasi Internasional, dan Sektor Swasta harus meningkatkan upaya penerapan inovasi.
“Akselerator SDGI untuk Profesional Muda merupakan upaya untuk menginspirasi pemimpin generasi berikutnya untuk memikirkan kembali model bisnis mereka dan mengidentifikasi peluang yang sejalan dengan SDGs. Hal ini mencerminkan dinamisme dan kemampuan beradaptasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono mengatakan bahwa di IGCN, kami percaya bahwa SDGI akan memainkan peran penting dalam mendukung kami memanfaatkan praktik bisnis nasional dengan memberikan pendekatan dan solusi baru dan inovatif bagi perekonomian dunia.
“Kami berkomitmen mendukung program ini dengan menjaring talenta-talenta muda dan senang menjadi mitra dalam proses penerapan inovasi ini,” ujarnya.
Plt Kepala BRIN Tri Handoko, M.Si. Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung Akselerator SDGI untuk Profesional Muda di Indonesia, karena ini merupakan salah satu elemen kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Hal ini juga dapat meningkatkan potensi riset dan inovasi Indonesia untuk mencapai daya saing global. Kami yakin hal ini akan memungkinkan para profesional bisnis muda untuk memikirkan kembali model bisnis tradisional dan membuka peluang bisnis baru,” ujarnya.