TribuneNews.com — Presiden Rusia mulai menekan negara-negara yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh ke wilayah Rusia.
Berbicara kepada media dari negara-negara yang kurang bersahabat, Putin mengatakan Rusia dapat mengirim pasukan untuk menyerang negara-negara yang memberikan sanksi kepada Ukraina dengan rudal jarak jauh.
“Kami berpikir jika seseorang mempersenjatai Ukraina untuk menyerang Federasi Rusia, mengapa kita tidak mempersenjatai wilayah di dunia yang menyerang sasaran sensitif di negara-negara di mana Rusia melakukan hal tersebut,” kata Putin. Dikutip Strana, Kamis (6/6/2024).
Media mengungkapkan bahwa Moskow sedang mempersiapkan respons terhadap izin Washington untuk menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh tipe ATACMS.
Menurut Putin, senjata-senjata ini hanya digunakan dengan partisipasi langsung dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO yang menyediakannya ke Ukraina.
Sedangkan menurut Putin, Angkatan Bersenjata Ukraina dapat secara mandiri menembakkan rudal jarak pendek dengan HIMARS.
Artinya, Presiden Federasi Rusia membagi serangan senjata jarak jauh dan non-jarak jauh di wilayah Rusia dilihat dari respon Kremlin terhadap serangan tersebut.
Sebelumnya, Ukraina yang diperbolehkan menyerang Rusia, secara agresif menggunakan senjata buatan Barat untuk menyerang wilayah Rusia.
Salah satunya adalah HIMARS buatan AS yang menyerang sistem pertahanan udara S-300 yang ditembak jatuh di wilayah Belgorod di perbatasan Rusia dan Ukraina).