Laporan reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pabrik petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk yang berlokasi di Ciwandan, Banten kini ditutup.
Head of Human Resource and Corporate Affairs Chandra Asri Group, Suryandi menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan Turnaround Maintenance (TAM) yang artinya mengatur pemeliharaan peralatan.
Saat ini proses maintenance akan dimulai pada tanggal 7 Mei 2024 dan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 55 hari.
“Pemeliharaan terencana ini merupakan bagian dari proses bisnis dan operasional kami untuk memastikan keandalan infrastruktur kami dalam memenuhi kebutuhan produk minyak bumi dalam negeri,” jelas Suryandi, Sabtu (18/05/2024).
Ia melanjutkan, “Kami juga memprioritaskan keselamatan dan kesehatan pekerja dan masyarakat dalam proses TAM ini, dan kami memastikan bahwa kami mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah dan badan pengatur.”
Dijelaskan Suryandi, proses TAM melibatkan tim yang terlatih dan berpengalaman baik di dalam maupun di luar perusahaan, serta menerapkan aturan dan prosedur keselamatan yang ketat.
Proses pemeliharaan juga mencakup renovasi dan perbaikan berbagai bagian penting fasilitas.
Oleh karena itu, lanjut Suryandi, kinerja pabrik manufaktur Chandra Asri Group ke depan akan semakin membaik.
Proyek TAM ini juga mencakup proses menghubungkan perusahaan baru dengan perusahaan yang sudah ada untuk mendukung ekspansi bisnis dan rencana pengembangan perusahaan di masa depan, yang kehadirannya akan membantu memperkuat independensi perusahaan.
Selain itu, berbagai proyek terkait keberlanjutan akan dilaksanakan di TAM ini, salah satunya adalah penggunaan energi baru dan inovatif dengan menempatkan sepertiga sinar matahari di atas atap.
Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan efisiensi energi.
“Dengan komitmen yang kuat terhadap keselamatan, keandalan, dan keberlanjutan, Chandra Asri Group memastikan proses ini dilakukan dengan sangat profesional untuk menjaga reputasi perusahaan sebagai pemimpin industri bahan kimia di Indonesia,” tutupnya.