TRIBUNNEWS COM, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan I NTT, Ahmad Yohan mengecam propaganda berujung penyerangan saat pelajar sedang salat di Setu, Serpong, Tangsel.
Ia kemudian mendesak Polri mengusut tuntas masalah tersebut dan menangkap pelakunya, terutama para provokator.
“Sebagai wakil warga NTT, saya mengecam keras tindakan sekelompok warga yang menyerang pelajar NTT dengan senjata tajam yang sedang belajar, belajar, dan beribadah. Mereka sedang berdoa rosario kemudian diserang warga setempat, bahkan datang seorang siswi yang terluka. “Operasi ini brutal, polisi harus menangkap pelakunya, terutama provokatornya,” kata Yohan dalam keterangan yang diperoleh Tribun, Senin malam (06/05/2024).
Sebelumnya, pembubaran paksa tersebut viral di media sosial hingga berujung pada kekerasan terhadap mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang salat oleh warga sekitar.
Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan, kasus tersebut bermula saat sekelompok mahasiswa Katolik Unpam berdoa rosario pada Minggu (5/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
Tadi malam Senin malam sekitar pukul 21.00 WIB umat Kristiani sedang berdoa rosario, ujarnya kepada wartawan.
Menurut Yohan, tindakan tersebut tidak bisa dimaafkan dan patut dibiarkan. Sebab Indonesia merupakan negara yang memberikan ibadah kepada warganya sesuai keyakinan dan keyakinannya.
“Aparat tidak bisa membiarkan tindakan ini. Aparat harus bertindak tegas terhadap tindakan yang merugikan toleransi beragama,” kata Yohan.
Mantan Ketua Umum BM PAN ini juga mengatakan, apa pun alasannya, kelompok warga tidak berhak membubarkan kegiatan ibadah keagamaan apa pun.
“Seluruh umat beriman harus menjaga toleransi beragama. Tidak bisa begitu saja membubarkan kegiatan ibadah keagamaan yang berbeda dengan mayoritas masyarakat,” jelas Yohan.