TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, berencana menambah daftar kementeriannya menjadi 40.
Jumlahnya jauh lebih banyak, sedangkan pemerintahan Jokowi-Maruf saat ini hanya memiliki 34 kementerian.
Selain kader partai politik, menteri-menteri yang mengisi kabinet Prabowo-Gibran juga berasal dari latar belakang profesional.
Lantas siapa saja menteri karier yang berpotensi terpilih kembali? 1. Erick Thohir
Eric Tokhir merupakan Menteri BUMN pada kabinet Jokowi-Maruf dari kalangan profesional.
Eric Tohir diangkat menjadi Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 sesuai Keputusan Presiden No. .
Eric Tohir kemungkinan tidak akan terpilih kembali menjadi menteri di kabinet Prabo-Gibran.
Selain itu, mantan Ketum PSSI itu juga resmi menyatakan dukungannya terhadap Prabowo pada Pilpres 2024 usai penandatanganan Dokumen Divestasi Saham PT Vale Indonesia Tbk di Jakarta, Senin. Sore (26/2/2024). (Bambang Ismoyo)
Sebelum menjadi menteri, pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini dikenal sebagai pengusaha yang memiliki passion di bidang media dan olahraga.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin dan pemilik banyak perusahaan media dan klub olahraga, serta aktif terlibat dalam pembinaan olahraga. 2.Sri Molani
Berbicara mengenai perekonomian Indonesia, sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani tentu tidak bisa dihindari.
Sejak era Presiden SBY hingga Jokowi, nama Sri Muliani selalu mengisi posisi Kementerian Keuangan.
Dengan segudang pengalaman tersebut, Sri Muliani kecil kemungkinannya kembali menduduki jabatan Menteri Keuangan di kabinet Prabhu-Gibran.
Diketahui, perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 ini menjabat Menteri Keuangan sejak 2005.
Sri Muliani merupakan perempuan pertama dan warga negara Indonesia yang menjabat Direktur Bank Dunia. Menteri Keuangan Sri Molani menghadiri pertemuan silaturahmi dengan Forum Pemimpin Redaksi Media (Pemred) di Kantor Berita Antara, Jakarta, Rabu (27/3/2024). (HO)
Pada tanggal 18 September 2006, menjelang pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional di Singapura, ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia tahun 2006 oleh Emerging Markets.
Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia pada bulan Oktober 2007 oleh majalah Forbes pada tahun 2008. 3. Latihan
Sekretaris Negara (Manseneg) Pratikno mendapat tantangan dengan diangkatnya Presiden Jokowi di kabinet Prabowo-Gibran.
Meski isu tersebut akhirnya dibantah Pratikno.
Namun saat dipastikan ingin kembali menjadi menteri di pemerintahan Praboue-Gibran, Praticno belum memberikan jawaban pasti.
Pratikno dipercaya Sekretaris Negara (Menseng) Jokowi pada Kabinet 2014-2024.
Sebelum diangkat menjadi Mensesneg pada 2014, Pratikno dikenal sebagai akademisi. Beliau merupakan rektor Universitas Gajda Mada (UGM) ke-14 pada tahun 2012.
Pria kelahiran Bojonegoro 13 Februari 1962 ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor yang membidangi akademik FISIP UGM pada tahun 2001-2004. Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Ia kemudian menjabat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM sebelum diangkat menjadi Rektor UGM ke-14 pada tahun 2008-2012.
Sejak tahun 2003 hingga kini masih tercatat sebagai direktur dan dosen Program Pascasarjana Ilmu Politik Politik Lokal dan Pemerintahan Daerah di UGM.
Pratikno memiliki rekam jejak yang panjang di UGM. Sejarah akademik Pratikno erat kaitannya dengan ilmu politik dan pemerintahan.
Praticno juga pernah mengorganisir debat calon presiden tahun 2009. Kemudian menjadi panitia seleksi anggota KPU dan Bawaslu RI. 4.Retno Marsudi
Retno Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia yang akan menjabat pada Kabinet Indonesia Progresif 2019-2024.
Sebelumnya, Retno Marsudi juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia pada Kabinet Kerja pada tahun 2014-2019.
Ia memulai karir diplomatiknya pada usia 30 tahun
Pada era Susilo Bambang Yudhoyono, Retno Marsudi bertugas menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara di Eropa dan Amerika.
Ia juga memimpin negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM dan FEALAC. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat operasi perlindungan Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023). (Tangkapan layar YouTube Compass TV)
Sebelum menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada tahun 2012.
Nama lengkapnya Retno Lestari Priansari Marsudi dan lahir pada tanggal 27 November 1962 di Semarang, Jawa Tengah.
Retno Marsudi menempuh pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Semarang.
Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan mempelajari hubungan internasional.
Selain lulusan UGM, Retno Marsudi merupakan mahasiswa magister di Hagse Hoge School di Belanda, mempelajari hukum Uni Eropa. 5. Budi Arie Setiadi
Budi Arie Setiadi merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada kabinet Jokowi-Maruf.
Sebelum terjun ke lingkungan pemerintahan, Budi Arie mendirikan ProJo pada Agustus 2013, relawan pendukung terbesar Joko Widodo (Jokowi).
ProJo yang dipimpin oleh Budi, mantan Walikota Sulu, mencapai ambisi presiden Jokowi bahkan sebelum resmi diumumkan sebagai PDIP. Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika. (Youtube Kementerian Komunikasi dan Informatika)
Pada pemilu 2019, ProJo kembali mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden.
Pada Pilpres 2024, Projo Prabowo mengumumkan dukungannya terhadap Subianto.
Presiden Projo kemudian membeberkan alasan lain mengapa mereka memutuskan mendukung Prabowo sebagai Presiden RI 2024-2029. Salah satunya berdasarkan karakter Prabow yang menurut Projo adalah seorang patriot sejati.