Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Marwan Jafar menjelaskan kinerja BUMN Pertamina yang gagal memenuhi target produksi migas yang ditetapkan pemerintah.
Marwan memaparkan data dan memberikan solusi permasalahan tersebut.
“Angka tahun 2022 dan 2023 cukup membuktikan hal tersebut, misalnya realisasi lift migas per 31 Desember 2023 sebesar 612.000 bopd pada level 660.000 bopd,” kata Marwan Jafar kepada wartawan, Selasa (28/05). /2024).
Solusinya, kata Marwan, Pertamina harus bekerja lebih keras dan menyelesaikan banyak permasalahan yang menghambat pencapaian tujuannya.
Anggota DPR dari PKB ini juga mengatakan, Pertamina menyumbang hampir 70% produksi migas Indonesia melalui sejumlah unit produksi besar seperti Pertamina EP, Pertamina ONWJ, Pertamina Hulu Mahakam dan Pertamina Hulu Rokan, serta Banyu Urip, Blok Cepu ExxonMobil. . Cepu Ltd (EMCL), tingkat produksi harus lebih dioptimalkan.
“Seraya mengapresiasi kinerja yang telah, sedang, dan akan terjadi, kami tetap mendukung Pertamina, misalnya untuk menyelesaikan implementasi peningkatan migas yang dicanangkan pemerintah dalam APBN 2024 mendatang,” kata Marwan.
Sementara itu, sebagai bagian dari implementasi penyaluran BBM dan LPG bersubsidi, Marwan Pertamine juga mengingatkan mekanisme penyalurannya melalui inovasi melalui sistem digitalisasi.
Misalnya, Pertamnina tidak boleh melupakan evaluasi dengan terus melakukan perbaikan berdasarkan data yang valid dan terkini.
“Hal ini penting dilakukan agar ketepatan sasaran, volume, dan tingkat harga bahan bakar melon dan elpiji dapat diterima secara luas oleh masyarakat sebagai konsumen primer,” ujarnya.
Kepala desa juga mengingatkan agar pemerintahan baru mendatang tetap bisa mengatasi permasalahan BBM dan LPG bersubsidi.
“Selanjutnya, pemerintahan baru diharapkan dapat fokus pada ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kesejahteraan manusia, antara lain seperti program makanan bergizi gratis untuk ibu dan anak yang hampir pasti membutuhkan anggaran yang besar. ujar Marwan
Artinya, pemerintahan baru harus sangat berhati-hati dan menghitung anggaran dengan matang, pungkas Marwan.