Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berbeda dengan negara lain yang teknologi pengobatan sel induknya berkembang sangat pesat, terapi ini bisa dikatakan masih dalam tahap pengembangan di Indonesia.
Meskipun terapi sel induk di Indonesia masih dalam tahap awal, namun dengan peraturan yang tepat dan dukungan pemerintah, Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara lain.
Khoe Yanti Kusmiran, pemilik Dr. Klinik. Sebuah klinik baru-baru ini dibuka di Mangkuluhur City Artotel Hotel di Jakarta.
Yanti mengingatkan, meski terapi sel punca kini menjadi pengobatan yang sangat menjanjikan, namun masyarakat tetap harus berhati-hati dalam menjalani terapi sel punca.
“Misalnya, mereka yang menggunakan sel induk ilegal dan belum teruji justru dapat menimbulkan efek samping yang tidak terduga dan memastikan semua prosedur dan produk sel induk yang digunakan telah melalui uji klinis yang ketat dan memenuhi standar internasional,” ujarnya.
Untuk mencegah penggunaan sel induk ilegal dan tidak disetujui, Dr. Yanti mengaku sangat aktif dalam memberikan edukasi dan bahaya penggunaan produk sel induk yang tidak aman melalui seminar, workshop, dan media sosial.
“Kami memberikan informasi akurat mengenai pengobatan sel induk dan pentingnya pengobatan dari sumber yang dapat dipercaya,” ujarnya.
Partai juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan badan pengatur lainnya untuk memastikan bahwa semua perawatan dan produk yang ditawarkan kepada masyarakat mematuhi peraturan yang berlaku.
Bahkan, pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan dan menekan perdagangan ilegal produk sel induk.
Langkah lainnya adalah meningkatkan standar klinis. Dr. Yanti menjamin seluruh prosedur dilakukan oleh tenaga medis yang berkualitas dengan menggunakan teknologi dan peralatan yang memenuhi standar internasional.
Penting juga untuk memastikan bahwa semua produk sel induk yang digunakan berasal dari sumber yang sah dan disetujui.
“Hal penting lainnya adalah transparansi dan kepercayaan. Kami selalu terbuka dengan pasien mengenai asal usul dan proses perawatan sel induk yang kami tawarkan. “Dengan membangun kepercayaan melalui informasi yang jujur dan terbuka, kami berharap pasien lebih berhati-hati dan memilih klinik yang dapat diandalkan untuk berobat,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, Dr. Yanti berharap dapat berkontribusi dalam mengurangi peredaran produk sel induk berbahaya dan membantu masyarakat mendapatkan perawatan medis yang benar-benar bermanfaat dan aman.
Mengenai pembukaan klinik baru di Jakarta, Dr. Yanti mengatakan hal itu dilakukan dengan memfasilitasi akses pasien dari berbagai daerah dan luar negeri ke klinik di Jakarta dan mendorong tumbuhnya wisata kesehatan yang semakin populer saat ini.
“Yang mau menjalani pengobatan stem cell tidak perlu ke luar negeri, bisa di sini, karena kami juga sudah bekerjasama dengan manajemen International Institute of Global Stem Cell Group dan HP Cellular Institute yang akan membantu memperkenalkan teknologi terkini”, ujarnya (Eko Sutriyanto).