Berikut Negara Produsen Tembaga Terbesar Dunia di 2024, Indonesia Peringkat 6

Reporter Tribunnews.com Lita Febriani melaporkan

TRIBUNNEWS.COM – Tembaga merupakan material penting sebagai penghantar listrik dan panas. Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh The Gold Bullion Company, Indonesia merupakan produsen tembaga terbesar keenam di dunia.

Penelitian terbaru Gold Bullion meneliti tingkat produksi tembaga setiap negara untuk mengidentifikasi negara-negara yang memproduksi tembaga paling banyak setiap tahunnya.

Tak hanya tembaga, penelitian ini juga mengungkap negara-negara penghasil emas, perak, dan logam industri terbanyak di dunia.

Chile menduduki peringkat pertama negara dengan produksi tembaga terbesar, 5,3 juta metrik ton per tahun. Di urutan kedua adalah Peru dengan 2,5 juta metrik ton tembaga per tahun, dan Kongo dengan 2,4 juta metrik ton per tahun.

Urutan keempat adalah China yang memproduksi 1,9 juta ton tembaga per tahun. Amerika Serikat menempati urutan kelima dengan 1,2 juta metrik ton per tahun.

Indonesia menempati peringkat keenam dengan produksi tembaga tahunan sebesar 941.000 metrik ton. Rusia berada di urutan ketujuh dengan 936.000 metrik ton per tahun. Australia berada di peringkat kedelapan dengan produksi 819.000 metrik ton per tahun.

Di peringkat kesembilan ada Meksiko yang mampu memproduksi 754.000 metrik ton tembaga per tahun, dan di peringkat 10 ada Zambia yang mampu memproduksi 797.000 metrik ton per tahun.

Perusahaan Emas Batangan mencantumkan Chili memiliki total produksi tembaga sekitar 5,3 juta ton. Dari segi ketinggian, setara dengan 596.200 meter kubik atau lebih dari 67 kali tinggi Gunung Everest yang tingginya 8.849 meter.

Sebagai informasi, perlu kita ketahui bahwa Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang berada di atas permukaan laut dan terletak di pegunungan Himalaya di Asia.

Perusahaan Gold Bullion juga mengungkap negara-negara dengan cadangan tembaga terbesar.

1. Chili: 190,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: US$1,7 triliun. Peru: 120,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: 1,1 triliun USD3. Australia: 100 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: 898,6 miliar USD4. Kongo: 80,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: US$718,9 miliar, 5. Rusia: 80,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: 718,9 miliar USD6. Meksiko: 53,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: 476,3 miliar USD7. Amerika Serikat: 50,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: 449,3 miliar USD8. Tiongkok: 41,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: 368,4 miliar USD. Polandia: 34,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: 305,5 miliar USD.10. Indonesia: 24,0 juta metrik ton, perkiraan nilai cadangan: US$215,7 miliar.

Menurut penelitian, Chile juga merupakan negara dengan cadangan tembaga belum ditambang terbesar di dunia, sekitar 190 juta metrik ton. Jumlah tembaga ini diperkirakan sekitar 1,7 triliun dolar AS.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa negara penambang emas terbesar di dunia adalah China dengan total sekitar 375 metrik ton.

Australia memproduksi logam industri terbanyak, setara dengan hampir 946,3 juta ton. Jumlah tersebut mencakup sekitar 944 juta ton bijih besi dan 1,2 juta ton seng.

Terlepas dari kenyataan bahwa Meksiko adalah produsen perak terbesar di dunia, Meksiko adalah negara yang paling banyak mengkonsumsi logam tersebut.

Meksiko saat ini memproduksi sekitar 6.195 metrik ton perak, namun dengan hanya 37.000 metrik ton cadangan yang belum ditambang, diperkirakan Meksiko akan menghadapi kekurangan perak hanya dalam enam tahun.

Polandia adalah negara dengan cadangan bijih perak terbesar yang belum dimanfaatkan, sekitar 170.000 metrik ton. Jumlah perak ini diperkirakan sekitar 136,1 miliar dollar AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *