TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memoar William Soeryadjaya, pendiri Astra, diluncurkan dalam acara bertajuk “Tribute to William Soeryadjaya dan Ramadhan KH” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (12/6/2024) malam.
Memoar bertajuk “Semangat Hidup dan Menyerah Kepada Tuhan” ini merupakan karya penulis biografi dan otobiografi ternama Indonesia, mendiang Ramadhan KH.
Putri Ramadhan KH, Gilang Ramadhan, mengumumkan buku ini akhirnya diluncurkan setelah hampir 21 tahun.
Gilang mengatakan mendiang ayahnya sangat terkesan dengan sosok William yang humanis dan bukan karena dia adalah sosok yang banyak meraih kesuksesan di dunia bisnis. Ayah saya sangat selektif dalam memilih orang untuk menulis biografinya Ayah sangat terkesan dengan sosoknya yang pekerja keras, humanis, dan juga suka membantu banyak orang,” kata Gilang sebelum memberikan penghormatan kepada William Soeryadjaya dalam acara Ramadhan KH.
Menurutnya, buku ini merupakan karya mendalam dan komprehensif yang menggambarkan perjalanan hidup William Soeryadjaya hingga menjadi salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia.
Acara penghormatan William Soeryadjaya dan Ramadhan KH diawali dengan sambutan dari Shahnaz Haque selaku pembawa acara sekaligus pendidik sekaligus istri dari Gilang Ramadhan putra Ramadhan KH.
Shahnaz teringat perkataan ibu mertuanya yang meyakini bahwa setiap kehidupan manusia layak untuk ditulis karena semuanya menarik.
“Setiap kehidupan hendaknya dicatat agar dapat menjadi pembelajaran bagi yang masih hidup,” kata Shahnaz mengenang perkataan ibu mertuanya.
Dalam memoar ini, pembaca diajak memahami nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung William Soeryadjaya, seperti kerja keras, integritas, dan keberanian mengambil risiko.
Nilai-nilai tersebut menjadi landasan kesuksesan Grup Astra dan akan terus diwariskan kepada generasi mendatang hingga menjadi perusahaan yang berperan dalam dunia otomotif dan industrialisasi di Indonesia.
“Bisnis bukan sekedar bisnis dan keuntungan, tapi mengandung makna kemanusiaan dan ketuhanan”, begitulah prinsip Paman Will dalam berbisnis.
Acara ini juga menampilkan pertunjukan teater “Om William Kita” yang dibawakan oleh Reza Rahadian, Happy Salma, dan Verdi Solaiman, serta didukung oleh Agus Noor selaku sutradara, Gilang Ramadhan untuk aransemen musiknya.
Pertunjukan artistik ini memberikan perasaan yang lebih dalam dan emosional kepada penonton karena menggambarkan kehidupan dan perjuangan Paman Will.
Sebagai penutup, Gilang Ramadhan selaku putri Ramadhan KH secara simbolis menyerahkan buku tersebut kepada perwakilan keluarga Om Will, Latisha Soeryadjaya.
“Terima kasih kepada Ramadhan KH dan keluarga yang telah menuliskan cerita kakek saya dan mengadakan acara ini,” kata cucu Paman Will.
Ibunda Latisha, Atilah Soeryadjaya mengaku terharu usai menyaksikan pementasan teater “Om William Kita”.
Atilah mengaku melihat langsung proses pembuatan memoar tersebut.
“Saya dekat dengan Om William saat Ramadhan KH mewawancarainya. Di mata saya, Om Will adalah sosok pekerja keras yang sangat mencintai keluarganya. “Paman Will sangat suka membantu orang lain, tidak hanya mereka yang dia kenal, tapi terkadang untuk itu. dia tidak tahu,” kata Atilah.
Atilah berharap peluncuran buku ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan negara.