TRIBUNNEWS.COM – Menemukan pangeran tampan dan tinggal di kastil raksasa adalah fantasi masa kecil banyak orang.
Namun bagi seorang gadis di Guangdong, Tiongkok, menemukan dirinya bahagia selamanya bukan sekadar dongeng.
Li Ran, yang menikah dengan Pangeran Charles Joseph de Ligne-La Tremoille dari Belgia, menjadi orang Tionghoa pertama yang menerima gelar bangsawan Eropa.
Lee bukan berasal dari kalangan kaya dan berasal dari keluarga kelas pekerja sederhana, sedangkan Pangeran Charles, seorang seniman visual, berasal dari Wangsa Ligne, salah satu keluarga kerajaan tertua di Belgia.
Keduanya menikah pada tahun 2010 di Kastil Antoing abad ke-12 di Wallonia, Belgia.
Meskipun Li telah menyandang gelar Putri Ran selama lebih dari satu dekade, dia baru-baru ini menjadi berita utama di seluruh Tiongkok ketika dia mengunjungi sebuah sekolah di kampung halamannya di Wuhua, Kabupaten Meizhou.
Ia menceritakan kisah dan kata-kata penyemangat kepada para siswa.
Dalam kunjungannya, sang putri juga bertemu dengan mantan gurunya dan menanam pohon bersama pekerja setempat.
Ketika ia masih muda, Lee menyukai seni dan belajar bermain piano.
Dia berprestasi di sekolah dan diterima di Universitas Bahasa dan Budaya Beijing, tempat dia belajar ekonomi.
Fasih berbahasa Mandarin, Inggris dan Perancis, beliau melanjutkan pendidikan di Universitas Sorbonne di Paris dengan gelar Magister Administrasi Bisnis.
Setelah lulus, ia magang di Givechy dan kemudian bekerja sebagai konsultan di perusahaan fashion internasional seperti Balenciaga, Fendi dan Dior.
Latar belakang fesyennya tidak diragukan lagi membantu mengembangkan kecantikannya yang tanpa usaha.
Selama kunjungan kampung halamannya, Lee mengunjungi sekolah dan menghabiskan waktu bersama anak-anak dengan mengenakan kemeja putih tipis dan celana jeans lebar.
Foto yang diambil suaminya, Pangeran Charles, menunjukkan bahwa sang putri lebih menyukai siluet klasik yang simpel, seperti gaun berwarna krem dengan lengan panjang dan leher polo.
Dia lebih memilih membiarkan rambut hitam panjangnya tergerai alami agar sesuai dengan gayanya yang terinspirasi Paris.
Dia bertemu Pangeran Charles saat bekerja sebagai pramuniaga di sebuah rumah mode mewah.
Keduanya mulai berbicara tentang seni, dan Pangeran Charles, seorang desainer, terpesona oleh pengetahuan dan keanggunan Lee.
Tak lama setelah pernikahan, keduanya dikaruniai anak pertama mereka pada tahun 2012.
Dengan latar belakang akademis dan pengalaman kerja yang kuat, Li Ran berhasil menjalankan peran barunya sebagai seorang putri dengan anggun.
Tak bisa dipungkiri, dunia fashion adalah cinta sejati Pangeran Charles.
Ia pun mengaku menyukai gaya klasik dan sederhana yang sering ditampilkan Lee Ran.
Kini, Li Ran terjun ke industri parfum sebagai konsultan, sementara Pangeran Charles beralih dari desain ke seni visual.
Menurut LinkedIn Lee, dia saat ini bekerja sebagai konsultan untuk sebuah wewangian, sementara situs web Pangeran Charles mengungkapkan bahwa dia telah beralih dari desain ke seni visual.
Terlepas dari gelarnya, Li Ran sebenarnya bukanlah seorang bangsawan.
House of Ligne berdiri sejak sebelum berdirinya Belgia dan menjadi terkenal pada abad ke-11.
Keluarga ini baru menerima gelarnya pada abad ke-16 ketika Kaisar Rudolph II mengangkat Lamoral I sebagai Pangeran Kekaisaran Romawi Suci dan Pangeran Ligne yang pertama.
Pada tahun 1923, Kerajaan Belgia secara resmi mengakui keluarga bangsawan.
Kisah Li Ran, gadis biasa yang menikah dengan seorang pangeran, ibarat dongeng modern.
Namun, kesuksesannya mengukuhkan dirinya sebagai seorang putri di Eropa menjadi bukti bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan meski dalam kisah cinta yang tak terduga. (SCMP/Pengadilan)