TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 1.500 delegasi menghadiri acara Indonesia Miner 2024 yang berlangsung selama 3 hari mulai 4-6/06/2024 di Jakarta, yang membahas berbagai isu terkini terkait sektor pertambangan.
Kegiatan ini mengangkat beberapa topik seperti emas, tembaga dan mineral lainnya, nikel dan baterai mobil listrik, serta batubara dan transisi energi, dan juga diisi dengan kegiatan konferensi dan pameran serta diskusi seperti workshop dan penambang. ‘ diskusi.
Kegiatan tersebut juga merayakan pencapaian tokoh-tokoh inspiratif di industri pertambangan.
“Selain peningkatan jumlah delegasi dan pendukung acara lainnya, kami juga mengamati adanya peningkatan kolaborasi antar peserta. Kami mampu menjadi platform yang mempertemukan perusahaan, pertambangan, penyedia jasa, dan pemerintah kita. agensi. ,” kata CEO Indonesia Miner Dimas Abdillah mengutip siaran pers tertulis yang dikeluarkan pada Kamis, 13 Juni 2024.
Dikatakannya, pembahasan berbagai perdebatan dan gagasan yang dihasilkan pada acara ini akan terus berlanjut dan pada akhirnya memberikan solusi yang sinergis dari berbagai pihak untuk mencapai perkembangan industri pertambangan.
Ditambahkannya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran rinci dan berbagi pengalaman praktis di industri pertambangan.
Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama sebagai sponsor utama dengan beberapa perusahaan besar seperti Thiess, Coolon, Metso, dan Nickel Industries.
“Para sponsor ini memiliki visi yang sama mengenai industri dan berbagi strategi tentang bagaimana perusahaan mereka dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan industri yang sehat dan berkelanjutan di wilayah bisnis mereka,” ujarnya.
Teknologi baru dan visi jangka panjang dari perusahaan-perusahaan ini disampaikan dengan antusias oleh perwakilan mereka.
Wedya Anindya Pratyaksa, kepala layanan teknis Thiess Indonesia, mengatakan pada operasi penambangan di Indonesia pekan lalu, pihaknya membahas teknologi baru yang akan membuat penambangan lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
“Para delegasi sangat antusias dengan presentasi kami tentang bagaimana teknologi ini memenuhi kebutuhan mineral dan energi yang terus meningkat sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan, sejalan dengan tujuan nol emisi,” kata Wedya.
“Dengan adanya kesamaan pemahaman terhadap teknologi ini, kami berharap dapat menemukan solusi terbaik terhadap tantangan sektor pertambangan menuju keberlanjutan,” tambahnya.
Andrew Orkin, manajer pengembangan produk Coolon, menambahkan bahwa dalam kegiatan ini, perusahaannya memperkenalkan gagasan bahwa teknologi seperti konvergensi Internet of Things di pertambangan modern tidak hanya akan membawa perubahan, tetapi juga membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih dalam dan lebih besar. efisiensi di industri pertambangan.
Pada saat yang sama, Hannu Laitala, Chief Metallurgist-Hydrommetallurgy di Metso Finland Oy, mengatakan: “Percepatan pengembangan industri baterai menjadi semakin penting di era energi terbarukan ini. Kami melihat delegasi para penambang Indonesia juga turut serta dalam hal ini. menyadari potensi ini.
“Kami memimpin inovasi aliran proses dalam ekstraksi pelarut, yang kami yakini akan membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi,” katanya.
Muchtazar, kepala keberlanjutan di Nickel Industries Limited, menambahkan bahwa perjalanan menuju industri nikel yang berkelanjutan tidaklah mudah.
“Tetapi dengan sinergi dan kerja sama, kita bisa menghadapinya dengan lebih strategis dan bahkan mencari cara untuk berkembang lebih jauh,” kata Muchtazar.