TRIBUNNEWS.COM — Unit garis depan Rusia kembali dilengkapi dengan drone Hortenzia 7 FPV.
Drone telah dikerahkan di zona perang dengan tampilan minimalis namun efektif untuk menyerang musuh.
Pada Kamis (30/05/2024), studio desain Hortenzia mengatakan kepada TASS bahwa mereka telah mengirimkan 2.000 drone Hortenzia 7 FPV.
Sebagian besar drone tentu saja dilengkapi dengan PG7, peluru yang sebelumnya dipasang pada peluncur granat RPG.
“Drone Hortensia 7 dalam jumlah besar telah dibeli untuk tentara di wilayah khusus militer. Jumlahnya 2000 UAV. Mereka dikirim ke zona operasi khusus,” kata studio desain.
Drone Hortenzia 7 FPV dirancang untuk menyerang personel musuh, tempat berlindung, parit, dan kendaraan lapis baja.
Selain itu, drone ini digunakan untuk pengintaian, lokasi ranjau jarak jauh, dan pengeboman berpresisi tinggi.
Drone Hortenzia 7 FPV memiliki muatan 2 kg dan jangkauan serangan efektif 10 km.
Pada saat yang sama, tiga orang tewas dalam serangan terus-menerus di Kharkiv (Kharkov).
Ukrinform melaporkan bahwa tentara Rusia melancarkan serangan roket ke sebuah bangunan perumahan di Kharkiv Jumat pagi, menewaskan tiga orang dan melukai 23 lainnya.
Walikota Kharkiv Ihor Terekhov membuat pengumuman tersebut melalui aplikasi pesan Telegram, lapor Ukrinform.
Penembakan itu memakan korban jiwa tiga orang. Jumlah korban luka bertambah menjadi 23 orang, tulisnya.
Di antara korban luka terdapat seorang petugas medis dan seorang polisi yang tiba di lokasi ledakan.
Menurut laporan sebelumnya, pasukan Rusia menyerang Kharkiv dengan rudal S-300 pada Jumat pagi.