Hizbullah Balas Menyerang Israel, Setelah Serangan Tentara Israel Lukai Anak-anak di Lebanon Selatan

Hizbullah mundur setelah serangan Israel melukai anak-anak di Lebanon selatan

TRIBUNNEWS.COM – Hizbullah menembakkan beberapa roket ke pangkalan militer Israel pada 23 April, beberapa jam setelah Israel membunuh seorang anggota kelompok oposisi dalam serangan yang melukai beberapa anak di Lebanon selatan.

Serangan udara Israel juga menewaskan seorang pejuang Hizbullah yang juga seorang guru dalam perjalanan untuk mengikuti ujian pengawas.

Menanggapi pembunuhan yang dilakukan oleh musuh Zionis Kfar Dajjal, serta penyerangan dan teror terhadap anak-anak, Mujahidin Perlawanan Islam menyerang markas Batalyon 769 Brigade Sahel Beit pada Kamis 23 Mei 2024. Pangkalan Hilal dengan banyak rudal Katyusha dan Falak [dan roket],” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.

Pada hari yang sama, kelompok tersebut mengumumkan beberapa serangan lain terhadap sasaran Israel, termasuk operasi penghancuran peralatan mata-mata di wilayah Ar-Raheb dan Metullah.

Hizbullah mengumumkan Kamis pagi bahwa pejuangnya Muhammad Ali Nasser Farran tewas dalam serangan di kota Kfar Dajjal di Lebanon selatan.

Farran juga seorang guru sekolah dan dibunuh pada dini hari tanggal 23 April dalam perjalanannya ke tempat kerja. Serangan ini melukai anak-anak di bus sekolah terdekat, yang jendelanya pecah akibat serangan Israel.

“Serangan kekerasan [Israel] yang dilakukan pada pagi hari di jalan Kfar-Dajjal-Nabatiyeh menyebabkan … luka-luka pada tiga siswa yang berada di bus sekolah menuju ke sekolah mereka selama serangan itu,” tulis National Lebanon. Kantor Berita melaporkan. .

Serangan itu terjadi sehari setelah peringatan tentang penarikan pasukan Israel dari beberapa kota di Lebanon selatan, termasuk Mays al-Jabal, Odise dan lainnya.

Tanggal 25 Mei menandai pembebasan penuh Lebanon selatan dari 18 tahun pendudukan Israel.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah akan berbicara pada perayaan Hari Kemerdekaan.

Hizbullah telah menyerang sasaran militer Israel setiap hari sejak 8 Oktober sebagai solidaritas terhadap Jalur Gaza dan mendukung perlawanan Palestina. Mereka berjanji akan terus melakukan hal tersebut sampai perang di Gaza berakhir.

Kelompok oposisi baru-baru ini meningkatkan operasinya, meningkatkan penggunaan drone dan operasi pengawasan tingkat lanjut.

Hizbullah melakukan serangan udara pertama di Lebanon terhadap sasaran Israel pada 17 Mei, menggunakan pesawat yang belum pernah terlihat beraksi.

(Sumber: Buaian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *