Hapus Stigma, Datang ke Psikolog Bukan Berarti Kamu Alami Kelainan Jiwa

Dilansir reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hingga saat ini, banyak orang yang tidak mau memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog meski membutuhkan pertolongan. 

Di Indonesia, kunjungan ke psikiater masih dianggap sebagai penyakit jiwa. 

Psikiater RS ​​Nirmala Suri, Dr. Taufik Ismail Sp. KJ juga meminta masyarakat tidak takut untuk memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog.

Menemui psikiater atau psikolog bukan berarti Anda menderita penyakit jiwa atau tidak gila. 

“Ada yang kurang paham. Makanya kalau datang ke ahli kesehatan jiwa, di teksnya disebut ‘gila’. Padahal tidak,” tulis Tribune Health di YouTube, Jumat (14/6). ). /2024). 

Faktanya, sebagian besar pasien yang dirawat oleh Dr. Orang Taufiq kreatif dan aktif dalam kehidupan sehari-hari. 

“Sebagian besar pasien saya masih bersekolah, bekerja, dan masih menjalankan aktivitas sehari-hari. Kurang dari 20 persen yang tidak bisa melakukan pekerjaannya karena penyakit jiwa,” ujarnya. 

Ia mengatakan masyarakat harus berpikir bahwa tidak perlu menemui psikiater, jadi jika mereka mulai mengalami gejala seperti insomnia, kecemasan, kesedihan atau kemarahan yang ekstrim, segera cari pertolongan.

“Langsung konsultasikan saja. Jangan menunggu berbulan-bulan sampai keadaan semakin memburuk. Kalau tidak, Anda tidak akan bisa mengambil tindakan lebih lanjut. Nanti akan sulit untuk mengatasinya,” kata dr. Taufik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *