TRIBUNNEWS.COM – Tentara Zionis Israel telah membunuh lebih dari 16.000 anak di Gaza sejak melancarkan agresinya terhadap Gaza pada 7 Oktober 2024.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Komite Urusan Kerajaan Yerusalem, Abdullah Kanaan, pada Selasa, 4 Juni 2024.
Dia mengatakan 16.000 anak tak berdosa yang terbunuh mewakili sepertiga dari jumlah total warga Gaza yang tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Ia juga mengatakan bahwa lebih dari 120 anak telah dibunuh di Tepi Barat.
Dalam wawancara dengan Kantor Berita Jordan, Kanaan mengatakan tingginya angka kematian anak di Gaza merupakan bukti bahwa Israel sengaja melakukan praktik genosida, pembersihan etnis dan penghapusan generasi, serta penghapusan identitas kemanusiaan di Gaza.
Dan inilah tujuan dan rencana utama Zionisme.
Kanaan juga menunjukkan bahwa ada dua kali lebih banyak anak-anak yang terluka dan sakit yang dikepung dan dicegah untuk menerima perawatan darurat, selain perang sistematis dan global yang melawan mereka di tingkat pendidikan, sosial, ekonomi dan keluarga.
Kanaan mengatakan, pada kesempatan tersebut, komisi tersebut menyampaikan seruan kemanusiaan kepada organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia global, menekankan perlunya penyelamatan anak-anak di Palestina dengan cepat.
Ia percaya bahwa Deklarasi Hak-Hak Anak tahun 1959 dan Konvensi Hak-Hak Anak tahun 1989 tidak berdaya atau tidak mempunyai keinginan nyata untuk menyelamatkan anak-anak di Gaza dan kota-kota Palestina lainnya dari penindasan Israel.