Angka Kematian DBD 4 Tahun Terakhir Tinggi, Kementerian Kesehatan Targetkan Nol Kematian di 2030

Laporan reporter Tribunnews.com Aiiya Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia relatif tinggi selama 4 tahun terakhir.

Pada tahun 2021 dilaporkan terdapat 705 kasus kematian, jumlah kasus meningkat menjadi 1.236 kasus pada tahun 2022, kemudian menurun menjadi 894 kasus pada tahun 2023.

Pada 18 Maret 2024, 316 kematian telah dilaporkan.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus demam berdarah di Indonesia menyebabkan beban penyakit yang tinggi.

Demam berdarah merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor sehingga pendekatannya harus komprehensif.

“Kita tidak hanya perlu mengendalikan vektornya, yaitu nyamuk, tetapi juga mengobati manusia melalui diagnosis yang akurat dan manajemen kasus (pengobatan) yang tepat,” kata Budi dalam laman resmi Kementerian Kesehatan, seperti dilansir, Minggu (31/3/2024).

Dengan begitu, menurut Budi, penularan virus bisa dihentikan dan kematian bisa dicegah.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Koalisi Persatuan (Kobar) Melawan Demam Berdarah berupaya mencapai tujuan WHO yaitu nihil kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Untuk mencapai tujuan nol kematian akibat demam berdarah, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan strategi yang terdiri dari empat pilar: pencegahan, pengawasan, intervensi medis, dan pengobatan.

Koalisi tersebut kini telah memulai pertemuan dengan para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi tantangan utama terkait pengendalian demam berdarah di Indonesia.

Serta perumusan rencana program yang tepat.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kematian akibat demam berdarah hingga nol pada tahun 2030.

Selain itu, pada bulan September 2023, Tim Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program KOBAR Melawan Demam Berdarah sebagai wadah upaya bersama dalam mendukung pencapaian tujuan tersebut di Indonesia.

Untuk melanjutkan momentum yang diperoleh sejak pembentukan koalisi, aktivitas koalisi harus segera direvitalisasi untuk memaksimalkan fungsinya.

Untuk itu, Tim Kesehatan DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan workshop COBAR dan FGD demam berdarah dengue.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *