Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Irjen Polisi (Purn) Sidarto Danusubroto mengaku khawatir dengan demokrasi Indonesia saat ini.
Dia menyinggung NPWP Indonesia yang demokratis saat ini atau dikenal dengan nama piro nama, wani piro.
Saya sangat khawatir,” kata Sidarto dalam pidatonya pada peluncuran bukunya “Jalan Terjal Perubahan” edisi baru di Jakarta, Selasa. (11/6/2024).
Saat ini, Sidarto menyebut NPWP Indonesia merupakan negara demokrasi multi partai.
“Itulah yang membuat saya khawatir. Kalau jadi gubernur daerah butuh uang ratusan miliar rupiah. Kalau jadi wali kota puluhan miliar rupiah. Kalau jadi anggota DPR pun sama,” ujarnya.
Konfirmasikan kali ini untuk mendapatkan sesuatu, Anda membutuhkan uang.
“Gubernur jangan dipilih dan gajinya tinggi. Sekaligus gajinya dikembalikan,” jelasnya.
Sidarto mengaku membantu Bohirs menjadi kepala daerah. Sehingga ketika terpilih, mereka harus memberikan program kepada siswanya.
Ujung-ujungnya proyek APBD di daerah ini akan gagal dalam 20 tahun, jelasnya.