Kritik Keras PDIP ke Jokowi Soal Bambang Susantono Mundur dari Kepala OIKN: Proyek Roro Jonggrang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara soal Ketua Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Ketua Otorita IKN Dhony Rahajoe yang akan meninggalkan jabatannya.

Hasto mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kemajuan pembangunan tanpa melakukan kajian ilmiah.

Kritik yang paling buruk terhadap pemerintahan Pak Jokowi adalah ketika segala sesuatunya terjadi secara terburu-buru dan melupakan aspek-aspek yang diperhatikan secara matang, kajian yang detail, kata Hasto saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Senin (3/ 6).

Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) ini mengatakan, infrastruktur di kawasan IKN belum stabil.

Hasto mengatakan, “Saya pernah menjadi project manager di daerah yang sama. Karena infrastrukturnya tidak stabil, kemampuan mendapatkan peralatan untuk membangun pabrik sawit menjadi tertunda, apalagi ini adalah ibu kota negara,” kata Hasto.

Hasto menegaskan, melalui Kelompok Kerja Nasional (Rakernas) V, PDIP mengkritisi nilai tanah yang harus memperhatikan hukum adat.

Oleh karena itu, pemecatan direktur dan wakilnya merupakan bagian dari rencana yang tidak lengkap, ujarnya.

Ia sangat menyayangkan pemecatan Bambang dan Dhoni. Sebab, menjelang perayaan HUT ke-79 kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 yang rencananya akan berlangsung di IKN.

Hasto menilai pembangunan IKN tidak memberikan ruang kreativitas.

Oleh karena itu, hal ini disebabkan oleh rencana yang tidak matang dan tergesa-gesa, sehingga menimbulkan terlalu banyak pekerjaan sehingga menyebabkan yang bersangkutan mengundurkan diri, ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevry Hanteru Sitorus mengungkapkan, sejauh ini belum ada pengusaha baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang berinvestasi di Ibu Kota Pulau (IKN).

Deddy Sitorus mengatakan, hal itu menjadi salah satu alasan Ketua Otoritas IKN Bambang Susantono dan Wakil Presiden IKN Dhony Rahajoe mundur dari jabatannya.

“Sampai saat ini belum ada pengusaha yang memberikan keyakinan untuk berinvestasi. Pihak luar punya NOL dan orang dalam tidak punya keyakinan, yang ada hanya janji tak terbatas,” kata Deddy.

Deddy juga mengatakan, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan proyek IKN ini singkat sehingga terkesan ambisius.

Kata Deddy, “Waktunya lama kelamaan akan pendek dan besar, seperti proyek Roro Jonggrang/Bandung Bondowoso.”

Deddy mengatakan Bambang tidak mengundurkan diri namun dipecat karena dianggap tidak mampu mencapai tujuan yang diinginkan.

Ia mengatakan, sejauh ini belum ada investor yang menawarkan investasi di IKN.

Deddy menuturkan, “Orang asing itu nihil dan yang di dalam negeri ketidakpastian, yang ada hanya janji-janji yang tidak terbatas.”

Deddy juga mengatakan permasalahan tanah atau situasi pertanahan belum terselesaikan dan masih banyak permasalahan.

Katanya, “Sepertinya masih kurang dukungan dari lembaga terkait, baik pertanian maupun lainnya.”

Di sisi lain, ia mengungkapkan banyak kendala yang turut menghambat proyek tersebut.

“Misalnya air bawah tanah tidak boleh ditanami, air permukaan saja. Ini menyulitkan proses konstruksi. Tidak boleh menebang pohon atau mengubah kontur, ujung-ujungnya – menjadi urgen karena akses jalan menjadi rumit bagi kontraktor, yang menunda pekerjaan” kata Deddy.

Deddy menjelaskan, persyaratan industri bangunan ramah lingkungan juga membuat kontraktor kebingungan karena harus beradaptasi dengan banyak persyaratan.

Wakil Ketua Divisi II DPR PDIP Komisi II Junimart Girsang mengaku terkejut mendengar kabar mundurnya Bambang Susantono sebagai Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Tentunya saya dan Komisi II kaget karena hal ini menjadi perbincangan di WAG (WhatsApp Group). Apa yang terjadi?” kata Junimart.

Menurut Junimart, Bambang merupakan sosok cerdas dan unik yang memimpin perkembangan IKN.

“Beliau banyak berkomunikasi dan tahu cara mengatasi permasalahan serta solusinya ketika kita menanyakan ide taman,” tuturnya.

Ia berharap mundurnya Bambang tidak menghambat perkembangan IKN.

Secara khusus, IKN akan menjadi tempat penyelenggaraan acara perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.

“Tentunya harapan kita, hal ini tidak menghalangi percepatan pembangunan IKN yang telah dicanangkan pada tanggal 17 Agustus 2024 dengan mengadakan perayaan nasional HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan IKN,” kata Junimart.

Ketua DPP PKB dan Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan pun menanggapi pertanyaan soal pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe selaku kepala dan wakil kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN).

Daniel mengatakan, tentu saja keputusan Bambang dan Dhoni bergantung pada banyak faktor, termasuk soal gol.

Fokusnya adalah pada sasaran pembangunan infrastruktur yang akan siap paling lambat HUT ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024.

“Selain ambisi yang besar, terkadang terlintas dalam imajinasi kita, mampu atau tidak. Seperti mengejar cita-cita hingga mencapai usia 17 tahun, misalnya. Tujuan pembangunan, sumber daya,” ujar pria yang akrab disapa Danjo ini.

Oleh karena itu, Danjo menilai hal itu merupakan hal yang baik dan target yang sangat tinggi menjadi salah satu alasan pemecatan Bambang dan Dhony.

Pasalnya, kata dia, siapa pun yang diberi tujuan seperti itu tidak akan mengira dirinya mampu melakukannya.

“Entah harus tanya ke Pak Bambang. Sepertinya siapa pun yang menjadi pemimpin pemerintahan IKn pasti tahu kaki karena cita-citanya tinggi,” ujarnya.

Danjo mengaku belum mendengar secara pasti alasan Bambang dan Dhony mundur dari jabatan Ketum IKN.

Menurutnya, hal tersebut berdasarkan pemberitaan atau komentar masyarakat tentang banyaknya permasalahan selama perkembangan IKN.

“Kami dengar gajinya banyak yang tidak dipotong, kami dengar protes warga yang belakangan ini semakin ribut. Pak Basuki malah bilang bagaimana dia akan bergerak kalau misalnya tidak ada sumber air,” ujarnya. . dia berkata. dia berkata. (Jaringan Tribune/den/fer/riz/wly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *