TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktor sekaligus politikus Rano Karno mengabarkan, beberapa artis senior mulai membentuk komunitas untuk melakukan gerakan solidaritas antar sesama.
Bahkan, diakui Rano Karno, komunitas seniman senior yang diketuai oleh Yesi Gusman ini sudah berjalan bertahun-tahun dengan tujuan menjalin silaturahmi dan kepentingan bersama.
Pasalnya Rano menilai kehidupan para artis tersebut tidak sepenuhnya dijamin oleh negara, padahal kariernya telah mengharumkan nama Indonesia.
“Jadi hari ini kita bertemu dengan kalangan senior, tapi generasi muda juga datang. Organisasi diperlukan karena manusia pada hakikatnya sosial. Karena dari perkumpulan muncul ide-ide,” kata Rano Karno saat meninjau kawasan Mega Kuningan, selatan yang saya temui. Jakarta, Sabtu (20/4/2024).
Diakui Rano, saat ini artis senior di Indonesia tidak banyak, hanya 40 orang yang tergabung dalam komunitas tersebut.
Namun, seiring berkembangnya komunitas, Rank bersyukur artis-artis senior cukup kuat untuk menunjukkan kepeduliannya.
Pria berusia 63 tahun itu menuturkan, “Ada kepekaan sosial yang besar, kalau sakit misalnya, kami pasti akan menjenguk atau mencari pertolongan. Kami juga memberikan donasi setiap bulannya. Donasi tersebut digunakan dengan cara yang berbeda-beda.” kata pria berusia 63 tahun itu.
Rano juga mengetahui masih banyak artis senior yang perlu diperhatikan karena kondisi kesehatannya yang menurun dan perekonomian yang tidak sebaik dulu.
“Saya membayangkan kalau teman-teman artis senior saya tidak punya asuransi, lebih parah lagi kalau tidak punya BPJS. Saya selalu menyarankan mereka untuk mendapatkan asuransi standar yaitu BPJS,” jelasnya.
Rano berpendapat, jika artis senior masih mempunyai cukup uang, lebih baik menggunakan layanan asuransi yang lebih baik.
“Mungkin kesalahan artis-artis senior dulu, tidak ada pendidikan, mengira akan terus berjualan dan tidak sakit, kalau tidak datang dan sakit, jadi masalah.” Ada peran komunitas seniman senior,” ujarnya.
Rano Karno dan komunitas seniman senior berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada seniman senior yang membutuhkan biaya.
“Inilah yang dimaksud dengan gerakan kami, walaupun masih dalam tahap swadaya, kami tidak meminta kepada pemerintah, CSR dan lain-lain,” kata Rano Karno. (Wartakota/ARI)